Pada foto yang diungkap diunggah di akun Instagramnya, Justin Bieber mengungkapkan bahwa ia menderita penyakit Lyme. Ini adalah salah satu penyakit yang ditularkan melalui vektor yang paling banyak terjadi di Amerika Serikat (AS); diperkirakan 300.000 orang/tahun terkena penyakit ini.
Penyakit Lyme disebabkan oleh infeksi bakteri genus Borrelia. Dari sekitar 52 genus Borrelia, 29 di antaranya masuk kelompok penyakit Lyme. Di AS maupun Indonesia, yang paling sering menyebabkan penyakit Lyme yakni spesies Borrelia burgdoferi. Penyakit ini ditularkan oleh binatang kecil yang sering kita anggap tidak berbahaya: kutu dari genus Ixodes.
Bakteri penyebab penyakit Lyme bisa masuk ke tubuh kita melalui gigitan kutu Ixodes yang sudah terinfeksi oleh bakteri tersebut. Bakteri baru bisa menyebar bila kutu berkaki hitam itu berada di kulit kita minimal 36 jam. Kutu Ixodes biasa hidup di kulit binatang mamalia kecil, dan kadang juga burung. Karenanya, penyakit Lyme sering menjangkiti mereka yang sering bepergian ke hutan atau ke padang rumput, di mana banyak terdapat hewan-hewan yang menjadi inang Ixodes.
Penyakit Lyme termasuk zoonosis, atau penyakit yang ditularkan dari hewan verterbrata ke manusia, dan sebaliknya. Namun, penyakit ini tidak menular secara langsung dari manusia ke manusia atau hewan ke manusia, maupun melalui makanan/udara. Ia hanya bisa menular lewat vektor, yakni kutu Ixodes.
Sebagian besar infeksi disebabkan oleh kutu yang berada di fase nimfa karena ukurannya sangat kecil, sehingga bisa mengisap darah kita dalam waktu lama tanpa terdeteksi. Rusa adalah inang yang disukai oleh Ixodes dewasa. Namun, kutu ini umumnya mendapatkan Borrelia dari mamalia kecil seperti tikus.
Gejala penyakit Lyme yang sangat khas yakni ruam merah berbentuk seperti sasaran tembak, disebut erythema migrans. Ini merupakan penyakit stadium 1, yang muncul dalam 1-2 minggu setelah gigitan kutu. Namun gejala khas erythema migran tidak selalu muncul.
Penyakit stadium 2 terjadi dalam 2 minggu setelah gigitan. Gejalanya antara lain demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, hingga pembesaran kelenjar getah bening. Pada stadum ini, bisa terjadi komplikasi seperti meningitis, gangguan jantung, dan gangguan saraf.
Bila penyakit tidak diobati pada stadium 1 atau 2, maka bisa berkembang menjadi stadium 3, yang efeknya jauh lebih berat. Ini bisa terjadi dalam beberapa minggu, bulan, bahkan tahun setelah gigitan kutu. Keluhan pada stadium 3 meliputi sakit kepala berat, artritis (radang sendi), mati rasa pada tungkai dan lengan, gangguan irama jantung, hingga ensefalopati (gangguan pada otak).
Untungnya, sebagian besar penyakit Lyme bisa sukses diobati dengan antibiotik selama 2 – 4 minggu, tergantung derajat keparahan penyakit. Pada stadium awal, biasanya cukup dengan antibiotik oral (diminum). Namun pada stadium lanjut, atau bila [enyakit sudah melibatkan gangguan sistem saraf pusat, biasanya butuh antibiotik dalam bentuk injeksi (suntik).
Mengingat penyakit Lyme ditularkan melalui gigitan kutu, maka pencegahannya adalah menghindari binatang kecil ini. Sebisa mungkin, kenakanlah bakaian lengan panjang dan celana panjang saat bepergian ke hutan, padang rumput, dan kebun. Ada baiknya juga menggunakan losion antiserangga. Setelah dari hutan/daerah berumput, segeralah mandi dengan seksama sehingga bila ada kutu menempel, bisa segera lepas.
Justin Bieber menyatakan telah menjalani pengobatan untuk penyakit Lyme. Pelantung Baby ini juga mengungkapkan, ia akan segera mengeluarkan video mengenai segala penyakit yang dideritanya. (nid)
___________________________________________
Ilustrasi: Justin Bieber Wanted Poster | Free vector by user_1911