Sarapan lauk telur mata sapi atau orak-arik telur. Yup, olahan telur adalah menu sarapan yang paling gampang dan banyak digemari orang Indonesia. Tahukah Anda bila kuning telur ayam mengandung kolin?
Kolin merupakan zat gizi esensial (dibutuhkan dalam jumlah sedikit) penting yang dibutuhkan tubuh dalam proses sintesa phosphatidylcholine dan sphingomyelin, dua fosfolipid penting di membran sel.
Kolin juga dibutuhkan untuk memroduksi acetylcholine, neurotransmitter penting untuk fungsi memori, mood, kontrol otot dan fungsi sistem otak dan saraf lainnya.
Studi menyatakan kandungan kolin dalam kuning telur bisa melindungi dari penyakit Alzheimer, juga melindungi hati (lever). Ramon Velazquez, dkk., dari Banner Neurodegenerative Disease Research Center at the Biodesign Institute, Arizona State University, AS, menyatakan suplementasi kolin selama kehamilan memperbaiki patologi penyakit Alzheimer dengan mengurangi kadar homosistein otak. Diketahui peningkatan homosistein di otak dihubungkan dengan peningkatan kejadian Alzheimer.
Namun begitu kolin diketahui mempunyai efek negatif. Di dalam usus besar kolin diolah oleh bakteri usus menjadi molekul yang disebut TMO, yang kemudian diserap oleh hati dan dirubah menjadi TMAO (trimethylamine-N-oxide), molekul yang berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Sekitar 14% kolin akan dirubah menjadi TMAO di dalam tubuh. Dalam studi yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition (2014) didapati adanya kenaikan kadar TMAO di hati hingga 12 jam setelah konsumsi > 2 butir telur per hari.
Christopher Blasso, associate professor dalam ilmu nutrisi di University of Connecticut, AS, menyatakan kenaikan kadar TMAO tersebut hanya bersifat sementara.
Namun begitu, TMAO dipakai sebagai penanda (marker) penyakit jantung hanya pada tingkat dasar, yang dapat dideteksi ketika orang-orang sedang berpuasa.
“Ini mirip dengan peningkatan sementara kadar gula darah setelah kita makan karbohidrat. Peningkatan gula darah akan terkait dengan diabetes bila terjadi terus menerus,” terang Blasso.
Ini mungkin karena ketika kita makan telur, tubuh akan lebih banyak mendapatkan efek menguntungkan kolin (dibanding efek negatifnya).
Seberapa banyak yang dianjurkan?
Selain kandungan kolin, masih ada banyak manfaat kuning telur yang bisa kita dapatkan. Namun begitu, banyak ahli gizi yang menyarankan untuk tidak terlalu sering mengonsumsi kuning telur.
Salah satu alasannya adalah karena kandungan kolesterol dalam kuning telur yang cukup tinggi. Dalam satu buah telur besar mengandung 186 mg kolestrol. Sebagai catatan, rekomendasi harian untuk kolestrol adalah kurang dari 300 mg.
Meski demikian, beberapa studi menyatakan bahwa konsumsi telur dalam batas wajar terlihat tidak meningkatkan kadar kolesterol secara drastis.
Ahli gizi menyarankan, bila tubuh Anda sehat, konsumsi telur hingga sebanyak 3 butir per hari masih dianggap aman. Sebaliknya, jika Anda menderita penyakit jantung dan kolesterol tinggi, sebaiknya batasi konsumsi telur hingga tidak melebihi 3 butir telur per minggu. (jie)