Masyarakat Korea biasa membuat fermentasi bawang putih, untuk makanan sehari-hari. Karena proses fermentasi, warna putih menjadi hitam hingga disebut bawang putih hitam. Kulit luar berwarna putih kecoklatan, namun umbinya berwarna hitam dan kenyal seperti dodol. Rasanya sedikit manis dan tidak meninggalkan rasa pedas di mulut. Cocok untuk mereka yang tidak suka aroma bawang yang kuat, Bawang fermentasi ini bisa dijadikan camilan sehat.
Proses fermentasi bawang putih hitam, tidak menggunakan jamur atau bakteri, cukup dipanaskan dalam suhu tertentu secara konstan selama 15 hari - 1 bulan. Proses panjang ini yang mengubah bawang putih menjadi lunak dan hitam.
Bawang putih hitam mengandung antioksidan lebih kuat, dibanding bawang putih biasa. Semua keluarga bawang, termasuk bawang bombai dan bawang merah, mengandung senyawa organosulfur – yang menyebabkan mata berair ketika mengiris/mengupas bawang. Senyawa ini dapat mengusir serangga.
Pada uji preklinis pada binatang, bawang dapat mengusir kanker.“Bahan sulfur pada bawang putih dan bawang bombai berpotensi menyembuhkan kanker usus besar, kanker esophagus dan payudara,” papar Michael Wargovich, Direktur Penelitian Dasar di South Carolina Cancer Center, AS. Studi pada binatang tahun 2009 di Jepang, seperti ditulis jurnal Medicinal and Aromatic Plant Science and Technology, ekstrak bawang putih hitam efektif mengecilkan ukuran tumor dibanding bawang putih biasa.
Senyawa organosulfur yang menonjol adalah s-allylcycteine (SAC). Kata peneliti, SAC menghambat kolesterol dalam darah. (jie)
Baca juga: Sahabat Pembuluh Darah