Pecahnya ketuban menandakan bahwa bayi akan segera lahir. Meski sama-sama memiliki pengalaman air ketuban pecah, kondisi ibu yang satu berbeda dengan ibu yang lain. Beberapa kondisi tersebut antara lain:
- Merembes. Tanda pertama yang biasa dirasakan saat air ketuban pecah adalah adanya cairan yang merembes keluar dari liang vagina. Jumlahnya bisa sedikit atau banyak. Rasanya seperti saat sedang menstruasi, dan terkadang tidak terasa bagi beberapa ibu hamil.
- Cairan yang menetes. Berbeda dengan merembes, jumlah cairan yang keluar jauh lebih banyak, dan hampir seperti saat buang air kecil. Keluarnya cairan ini bisa lebih banyak ketika dalam posisi berdiri. Dan tentunya lebih terasa saat cairan tersebut keluar.
- Seperti ada yang pecah. Beberapa ibu hamil merasakan seperti ada gelembung yang pecah ketika ketuban pecah, dan terkadang pecahnya gelembung tersebut mengeluarkan suara.
- Cairan hangat. Setelah merasakan seperti ada gelembung yang pecah, akan disusul adanya cairan hangat yang merembes keluar. Jumlahnya bisa sedikit atau banyak seperti air seni.
- Adanya tekanan. Ketika cairan hangat keluar, akan terasa tekanan di perut bagian bawah. Mulai dari sinilah terjadi pembukaan serta kontraksi.
- Rasa sakit meningkat. Setelah mengalami beberapa kali kontraksi, rasa sakit akan meningkat dan tekanan akan semakin besar. Pada ibu-ibu yang bisa melahirkan normal, pembukaan bertambah secara teratur waktu demi waktu. Namun, ada pula kasus di mana pembukaan hanya terjadi di pembukaan satu, kemudian berhenti.
Saat ketuban pecah
Ketika mengalami pecah ketuban, ibu hamil disarankan untuk melakukan hal-hal berikut:
- Mencatat waktu ketuban pecah. Hampir 80% persalinan baru terjadi dalam 24 jam setelah ketuban pecah.
- Perhatikan volumenya, apakah langsung mengalir atau hanya rembesan saja.
- Perhatikan warna cairannya, apakah berwarna bening, berdarah atau kehijauan
- Segera ke rumah sakit dan beritahukan ke dokter mengenai kondisi ketuban baik waktu pecah, volume dan warnanya. Informasi tersebut akan menentukan tindakan apa yang harus dilakukan. Jangan coba melakukan pemeriksaan dalam sendiri. (puj)
Baca juga : Waspadai Ketuban Pecah Dini, Kondisi Gawat Darurat Pada Kehamilan