Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi sampai ia berumur 6 bulan. Makin banyak alasan untuk memberikan ASI eksklusif. Studi yang dipublikasi di Journal of Communication Disorder menyebutkan, bayi yang mendapat ASI lebih cepat sembuh dari gagap dan kembali berbicara dengan lancar.
Studi ini melibatkan 47 anak, yang mulai gagap di usia dini. Setelah diteliti, anak yang mendapat ASI lebih lama, ternyata lebih mudah sembuh. Terutama pada anak laki-laki, yang cenderung lebih mudah gagap ketimbang anak perempuan. Dibanding yang tidak pernah mendapat ASI, anak lelaki yang mendapat ASI lebih dari 1 tahun memiliki kemungkinan gagap persisten hanya sekitar seperenamnya.
Pada studi ini, tidak ditemukan hubungan gagap dengan pendapatan dan tingkat pendidikan ibu. Ibu juga ditanya mengenai keinginan dan kemampuan anak menyusu. Tidak ditemukan masalah neurologis yang dapat menghambat kemampuan anak untuk menyusu dan berbicara lancar.
Asam lemak esensial yang ada pada ASI, dan hanya sedikit pada susu formula, mungkin bisa menjelaskan, mengapa durasi ASI yang lebih panjang berhubungan dengan perkembangan otak dan bahasa yang lebih baik.
Ditengarai, asam lemak rantai panjang di ASI seperti DHA (dokosaheksaenoat acid) dan AA (arachidonic acid), berperan penting dalam perkembangan jaringan saraf; berbicara membutuhkan serangkaian proses kompleks yang terjadi sangat cepat.
Gangguan perkembangan saraf di masa awal, dapat menyebabkan kesulitan berbicara kelak. Beberapa studi lain menunjukkan, kekurangan DHA dapat merusak struktur dan fungsi otak.
Sebuah studi tahun 1997 menemukan, bayi yang diberi ASI lebih dari sembilan bulan berisiko lebih rendah terhadap gangguan berbahasa, dibandingkan yang lebih sebentar mendapat ASI. Ada pula studi yang menemukan, bayi yang diberi ASI lebih cepat ‘mengoceh’; ini merupakan penanda kunci perkembangan berbahasa yang baik. Studi-studi lain menemukan hubungan antara durasi ASI dan IQ verbal, atau kemungkinan gangguan spektrum autisme. (nid)