Seiring bertambah dewasanya seseorang, beban dan tanggung jawab akan meningkat. Kemampuan seseorang menghadapi stressor, berpengaruh terhadap kesehatan mental. Faktor genetik, keluarga, sosial, budaya dan ekonomi, juga berpengaruh pada perkembangan kesehatan mental seseorang.
Depresi adalah masalah kesehatan serius, umumnya mempengaruhi perasaan, pikiran dan perilaku. Depresi menyebabkan rasa sedih atau rasa kehilangan, semangat dan ketertarikan akan hal–hal yang sebelumnya menyenangkan. Depresi dapat berujung pada berbagai masalah emosi dan fisik, serta mengurangi kemampuan seseorang dalam beraktivitas.
Banyak metode penyembuhan depresi yang telah diteliti dan diterapkan. Obat – obatan dapat diberikan. Konseling dapat dilakukan. Beberapa penelitian menunjukkan, ada hubungan yang positif antara aktivitas fisik dengan depresi. Penelitian Harvey (2017), olah fisik dapat menjadi faktor protektif terhadap depresi.
Penting untuk menjaga tubuh agar tetap aktif, seperti olahraga dengan intensitas ringan. Melakukan olah raga yang menyenangkan dalam jumlah sedikit secara rutin, dapat mengurangi kejadian gangguan mental, sepertidepresi. Berdasarkan penelitian kohort berbasis populasi yang dipublikasikan di American Journal of Psychiatry, cukup olahraga ringan 1 jam/ minggu untuk mencegah depresi.
Penelitian melibatkan 946 pasien dengan depresi ringan sampai sedang, menggunakan intervensi olah raga berupa yoga, stretching dan olah raga aerobik. Dalam penelitian ini pasien dianjurkan mengikuti salah satu olah raga tersebut, 3x seminggu. Namun, pasien yang hanya datang 1x seminggu sudah menunjukkan pengurangan keparahan depresi, dibanding pasien yang menerima perawatan biasa.
Olah raga teratur dibutuhkan untuk menjaga kesehatan. Disarankan untuk olah raga 3x seminggu. (Ade Saputri, Mahasiswa FK UGM)