Saat ini kian berkembang kafe yang menyediakan aneka minuman kopi, mulai americano sampai coffee fushion. Kopi instan tak mau ketinggalan dan terus memperbarui variannya. Konsumsi kopi sudah menjadi gaya hidup. Banyak yang memulai dan mengakhiri hari dengan minum kopi. Banyak alasan untuk minum kopi, missal agar tetap terjaga, bisa konsentrasi, rapat, kerja lembur, mengerjakan tugas, hobi, nongkrong atau untuk sekedar me time. Mminum kopi berlebihan dapat berbahaya.
Kopi mengandung senyawa aktif kafein, yakni obat golongan stimulan terbanyak dikonsumsi di dunia. Kafein dapat ditemukan dalam obat-obatan, teh, minuman ringan, minuman berenergi dan coklat. Berdasar data International Coffee Organization, konsumsi kopi di Indonesia terus meningkat terutama sejak tahun 2011. Tahun 2016, konsumsi kopi sebesar 4,6 juta kantong (@60kg).
Kafein memberi efek berbeda pada sistem saraf pusat, jantung dan proses metabolisme tubuh; tergantung jumlah yang dikonsumsi. Menurut jurnal yang dipublikasikan oleh U.S. Food Drugs Administration, jumlah rata-rata konsumsi kafein 85 – 250 mg atau setara 1–3 cangkir kopi, dapat menyebabkan sensasi terjaga, mengurangi kelelahan dan menjernihkan pikiran. Dalam jumlah tinggi, 250 – 500 mg, kafein memberi rasa gusar, cemas, sulit tidur dan tremor (bergetar). Kafein dalam jumlah tinggi, juga dapat menyebabkan sindroma hiperadrenergik, yang berujung pada kejang dan ketidakstabilan kardiovaskular.
Kafein secara langsung menstimulasi sistem pernapasan dan pusat vasomotor di otak, menyebabkan pelebaran pembuluh darah tepi dan menstimulasi sistem saraf pusat. Kafein juga meningkatkan ritme dan aktivitas kontraksi jantung, keasaman lambung, pergerakan usus, dan meningkatkan gula darah.
Menurut Heckman (2010), asupan kafein lebih dari 10 g dapat berakibat fatal bagi orang dewasa. Dosis aman kafein yang dapat dikonsumsi orang dewasa adalah 400 mg atau sekitar 4 – 5 cangkir kopi/ hari, sedangkan ibu hamil hanya boleh mengonsumsi kafein 200 mg/ hari.
Ketika kafein dikonsumsi dalam jumlah besar, dapat menyebabkan terjadinya tanda dan gejala keracunan yang disebut toxicdrome (caffeinism), melibatkan sistem saraf pusat, sistem kardiovaskular, dan sistem pencernaan. Berikut tanda dan gejalanya:
- Sistem saraf pusat: sakit kepala, cemas, kebingungan, kejang, kebas pada anggota gerak.
- Sistem kardiovaskular: palpitasi atau peningkatan denyut jantung, nyeri dada.
- Sitem pencernaan: mual, muntah, nyeri perut, diare, hilang nafsu makan. (Ade Saputri, Mahasiswa FK UGM)