Dalam film Confusius yang diperankan Chow Yun Fat, diceritakan dalam pelarian panjang yang melelahkan dan kelaparan ia diberi minum sup kaldu ayam untuk memulihkan tenaga. Masyarakat China kuno menggunakan kaldu ayam untuk meningkatkan stamina dan mengusir masuk angin. Kaldu ayam ternyata juga dapat meningkatkan daya ingat.
Banyak penelitian yang dilakukan untuk menguji manfaat kaldu ayam bagi kesehatan. Salah satunya dipublikasikan di Malaysian Journal of Medical and Health Sciences, 2008. Dr. Keiichi Abe, Vice President of Research and Development at Singapore-based Cerebos Pacific Limited menyatakan, “Kelompok yang diberi kaldu ayam menunjukkan peningkatan fokus dalam latihan konsentrasi, selain kejadian iritasinya berkurang.”
Penelitian lain oleh dr. David Vauzour yang dipresentasikan dalam Nutralgridient Antioxidants 2010 Converence di Brussels, Belgia, menunjukkan kaldu ayam mengandung antioksidan peningkat kesehatan otak.
“Yakni dengan menurunkan neuroinflamation (peradangan pada sel otak) dan neurodegeneration (kematian sel otak),“ papar dr. David.
Apa sebenarnya yang terkandung dalam kaldu ayam? Uji laboratorium menunjukkan, sari pati ayam mengandung protein (asam amino) berupa karnosin yang berfungsi sebagai neurotransmitter (penghubung sel otak dalam berkomunikasi).
Secara alami tubuh memroduksi karnosin, yang menurun seiring bertambahnya usia. Karnosin terdapat di otak, lensa mata dan jaringan otot. Konsumsi kaldu ayam dapat kembali meningkatkan karnosin pada level yang dibutuhkan tubuh.
Karnosin dalam tubuh bertugas sebagai sistem kekebalan tubuh, mengurangi dan mencegah kerusakan sel, yang salah satunya disebabkan arniloid beta (zat yang ditemukan di otak penderita Alzheimer/pikun). Dan sebuah penelitian kecil tahun 2002 melaporkan, karnosin mampu meningkatkan aspek sosialisasi dan penerimaan kosa kata pada anak autis.
Zat ini merupakan antioksidan, yang dalam fungsinya sebagai penjaga stamina, bekerja mempertahankan keasaman otot dalam aktivitas berat. Selain itu mencegah glycation – penambahan glukosa - dan carbonylation – penambahan karbon dioksidan- dalam protein (kedua reaksi kimia ini dapat mempercepat kerusakan sel), mencegah modifikasi biomolekular saat terjadi stres oksidatif sehingga sel tetap pada fungsi aslinya.
Pengujian terhadap kemampuan meningkatkan daya ingat, juga dilaporkan dalam applied Human Science – Journal of Physiological Anthropology terhadap 20 mahasiswa. Kelompok pertama mengonsumsi suplemen sari pati ayam 70 g, kelompok lain diberi plasebo 2x sehari selama satu minggu.
Pada hari ke-7, responden mengikuti tes daya pikir dan mood psikologi. Tingkat kesalahan dalam tes aritmatika dan daya ingat, lebih rendah pada kelompok pertama. Mereka memiliki daya pikir yang lebih cepat dan terjadi peningkatan daya ingat jangka pendek.
Selain dapat diperoleh dengan cara mengonsumsinya sebagai sup, kaldu ayam dengan kadar lemak yang sudah dihilangkan, dapat diperoleh dalam bentuk suplemen yang beredar di pasaran. (jie)