Tidak hanya mengandung stanol yang bisa menurunkan kolesterol “jahat” LDL, kulit pinus juga mengandung berbagai senyawa fitokimia lain. Misalnya pycnogenol, yang bisa mencegah hipertensi dan gagal jantung.
Beberapa studi menunjukkan, suplementasi pycnogenol berhubungan dengan membaiknya performa jantung, aliran darah meningkat dan mencegah trombosis. Trombosis adalah sumbatan di pembuluh darah dalam sistem kardiovaskular, termasuk arteri, vena, ruangan jantung dan mikro sirkulasi.
Sebuah studi dilakukan untuk melihat risiko trombosis di pembuluh darah, selama penerbangan jarak jauh (rerata penerbangan 8 jam 15 menit). Pada kelompok pycnogenol tidak terjadi trombosis, sementara pada kelompok plasebo (diberi obat kosong/tiruan) ada lima kasus trombosis. Disimpulkan, pycnogenol memiliki kemampuan untuk merelaksasi pembuluh darah.
Penelitian lain dilakukan Universitas Arizona, Tucson, untuk melihat efek pycnogenol dalam mengendalikan tekanan darah pada mencit/tikus. Hipertensi menyebabkan melemahnya otot jantung dan peningkatan volume ruang jantung, menyebabkan gagal jantung karena jantung gagal memasok oksigen dalam darah ke seluruh tubuh. Suplementasi pycnogenol dapat mencegah jantung “aus” selama hipertensi, dengan cara meningkatkan kuantitas kolagen matriks jaringan ikat jantung. Kolagen adalah protein pembangun sendi, gigi, kulit, otot dan tulang.
(Baca juga: Stanol, Zat Penurun Kolesterol dari Kulit Pinus)
Kemampuan pycnogenol dalam mengendalikan tekanan darah, berhubungan dengan peningkatan produksi oksida nitrat (Nitric Oxide/NO), yang menyebabkan peningkatan aliran darah dan pasokan oksigen ke otot. Riset di Hiroshima University Graduate School of Biomedical Sciences, Jepang, menunjukkan setelah dua minggu suplementasi dengan pycnogenol, aliran darah meningkat 42%, sebagai respon terhadap stimulasi asetilkolin.
Sebaliknya, kelompok yang menerima plasebo tidak menunjukkan peningkatan aliran darah. Asetilkolin merangsang sel pembuluh darah menghasilkan NO dari L-arginin (salah satu jenis asam amino yang mampu menginduksi pelebaran pembuluh darah) lebih cepat. Pada gilirannya, NO menyebabkan otot sekitar arteri rileks. Diameter pembuluh darah pun bertambah dan tekanan darah turun.
Sayangnya, tidak semudah itu mendapatkan stanol maupun senyawa lain dari kulit pinus. Sebaiknya kita tidak begitu saja membuat teh dari kulit pinus, karena beberapa jenis pinus, atau pohon lain yang mirip pinus (misalnya Araucaria heterophylla atau pohon Natal), justru beracun. Sebagai awam, [engetahuan kitqa sangat terbatas untuk mengetahui spesies pinus mana yang aman dan mana yang beracun. Lebih aman memilih produk jadi yang mengandung senyawa aktif yang berkhasiat dari pinus. Tentu, perlu teliti sebelum membeli. Pastikan bahwa produk tersbeut aman, sudah terbukti secara klinis, dan memiliki ijin edar dari BPOM. (jie - nid)