Anak sehat dan cerdas perlu stimulasi sejak dalam kandungan

Anak Sehat dan Cerdas, Perlu Stimulasi Sejak Dalam Kandungan

Orangtua pasti ingin anak terlahir sehat dan cerdas. Selain genetik, faktor luar berupa nutrisi dan stimulasi sangat berpengaruh. Memberi nutrisi dan stimulasi yang baik sejak anak masih dalam kandungan, sangat membantu perkembangan otak. Ikuti wawancara Hanida Syafriani dengan dr. Uf Bagazi, Sp.OG dan dr. Attila Dewanti, Sp.A(K) dari Brawijaya Women & Children Hospital, Jakarta.

 

Upaya apa yang bisa dilakukan agar anak cerdas?

Dr. Uf: Genetika adalah salah satu faktor utama yang harus kita pertimbangkan. Kedua, unsur lingkungan dan rangsangan yang diberikan, lalu kecukupan nutrisi. Kebutuhan nutrisi harus tercukupi sejak dalam kandungan, hingga anak lahir sampai usia balita.

Kehamilan harus dipersiapkan. Nutrisi asam folat perlu diberikan tiga bulan sebelum hamil. Sejak awal, ibu harus dalam kondisi sehat; tekanan darah normal, proporsi tubuh normal, dan dilakukan pemeriksaan serviks (leher rahim), payudara, dan lain-lain. Sebelum menikah sebaiknya dilakukan cek laboratorium, untuk melihat faktor risiko yang bisa memengaruhi  kehamilan.

Awal kehamilan hingga usia 8 minggu adalah saat yang krusial; organ terbentuk pesat dan terutama terjadi pembentukan saraf pusat. Bila ibu kurang nutrisi seperti folat, atau mengonsumsi makanan yang bersifat racun seperti merkuri, bisa terjadi cacat pada janin. Untuk itu, sebaiknya hindari makan ikan laut yang kandungan merkurinya tinggi seperti salmon atau tuna.

Asupan zat besi harus cukup; bila terjadi anemia, asupan oksigen ke otak janin akan rendah. Tekanan darah ibu harus dipantau, agar bila terjadi pre/eklamsia segera terdeteksi karena kondisi ini akan menyempitkan pembuluh darah, sehingga nutrisi yang masuk ke tubuh ibu mau pun dari ibu ke bayi lebih rendah.

Yang juga penting yakni DHA, AA, ARA. Menurut penelitian, asupan DHA dapat meningkatkan kecerdasan bayi secara signifikan; volume otak janin akan meningkat secara signifikan. Jangan kaget bila ibu cukup mengonsumsi DHA, saat pemeriksaan USG dokter mengatakan lingkar kepala janin besar. Itu bisa karena unsur genetik, bisa karena DHA. Bila tidak ada kelainan, disyukuri saja karena itu berarti volume otaknya besar.

 

Stimulasi apa yang dapat diberikan?

Dr. Uf: Janin usia 6 bulan, sudah bisa merasakan. Bisa mendengar, berinteraksi dan merespon. Dianjurkan untuk memulai stimulasi; berbicaralah atau bernyanyilah. Sebenarnya, sejak awal kita bisa berbicara kepada janin, tapi 6 bulan adalah saat yang dianjurkan karena janin sudah bisa berinteraksi.

Penelitian menyebutkan, mendengarkan musik klasik Mozart dapat meningkatkan IQ (intelligence quotient) anak. Mozart diputar berulang-ulang, setiap hari, sesuai urutan lagu dari 1-10; jangan memutarnya secara acak. Bisa dibacakan cerita, perdengarkan ayat-ayat suci Al-Quran bagi umat muslim, atau apa saja untuk menunjang perkembangan otaknya. Dengan stimulasi, janin mendapat memori yang baik sehingga di masa depan ia bisa mendapat solusi memecahkan masalah dan memutuskan sesuai usianya. Lebih baik bila disertai asupan DHA, omega 3 dan lain-lain.

 

Bagaimana setelah anak lahir?

Dr. Atilla: Saat lahir, berat otak 400 gr, tapi dalam 24 bulan pertumbuhannya sangat pesat  sampai 1.200 gr. Setelah itu berhenti dan bertambah sedikit, yakni 1.400 gr hingga dewasa. Jadi, dua tahun pertama kehidupan adalah golden period. Kualitas otak dipengaruhi oleh banyaknya sel otak, yakni titik-titik di otak yang belum saling berhubungan. Kualitas otak juga ditentukan oleh faktor eksternal, yakni asupan nutrisi dan stimulasi.

Cara mudah dan murah memberi nutrisi pada si kecil yakni ASI (air susu ibu). Tuhan sudah mempersiapkannya kepada ibu, tinggal pilih: ibu mau menyusui atau tidak? Paling baik, ASI eksklusif selama 6 bulan. Keistimewaan ASI, kandungannya pas untuk bayi, dan diproduksi sesuai tumbuh kembang dan kebutuhan bayi; kandungan gizinya berbeda setiap hari. Juga mengandung enzim, hormon dan lactoferrin antibody, yang tidak terdapat di susu formula.

Lewat usia 6 bulan, mulai diberikan makanan padat. Otot mulut anak perlu dilatih. Dengan mengunyah bubur, otot motorik bayi akan terlatih.

 

Bagaimana agar titik-titik di otak saling terhubung?

Dengan stimulasi. Tidak perlu mahal. Cukup dengan memeluk, mencium dan menimangnya ketika anak menangis. Bernyanyi dan mengajak ngobrol sambil mengganti popok, akan membentuk serabut halus seperti benang di sel-sel otak. Lama kelamaan antara satu benang dengan yang lain tersambung dan terhubung, sehingga terbentuk serabur saraf yang kompleks; inilah sinaps. Makin banyak sinaps yang terbentuk, makin kompleks kemampuan otak anak, yang berarti anak makin pintar.

Percuma bila kita menyediakan anak kamar yang bagus dan pengasuh-pengasuh yang handal, tapi kita sebagai orangtua sibuk bekerja hingga lupa menyapa anak. Lebih baik anak dibiarkan bermain di tempat biasa, tapi luangkan waktu bersamanya sepulang kerja. Cukup 1-2 jam untuk memeluk, mengajak bermain, atau memandikan. Mandikan anak sambil bercanda; itu sangat baik untuk merangsang pertumbuhan otaknya.

Berikan mainan dan stimulasi sesuai usianya. Tunjukkan dan gerakkan mainan agar matanya mengikuti pergerakan mainan. Jangan berikan mainan kliningan yang digantung di atas kepala. Posisikan diri kita sebagai si kecil: melihat ke atas mengikuti gerak mainan; pusing. Letakkan saja mainan di samping, agar dia melihat dari samping.

Usia 3-6 bulan bisa diberi teether (gigitan) karena mulai tumbuh gigi. Usia 5 bulan, ajak anak main ci-luk-ba. Kalau usia 7 bulan belum bisa main ci-luk-ba, bawa ke dokter. Takutnya dia autis. Usia 1 tahun mainan perlu yang lebih kompleks, misalnya mainan tumpuk donat. Berikan krayon untuk melatih otot motoriknya. Usia 1 tahun, anak harus sudah bisa mencoret-coret. Sediakan waktu 1 jam untuk dia mencorat-coret. Anak sekarang banyak yang tidak bisa menulis, karena sering main komputer tablet. Pilih krayon yang aman, karena anak masih suka memasukkan benda-benda ke mulutnya.

Usia 3 tahun, berikan pinsil, jangan krayon lagi. Anak harus belajar memegang pinsil tegak. Ada pinsil yang bentuknya segitiga sehingga anak bisa memegangnya dengan baik. Ini  bagus agar tulisannya bagus.

 

Ikan laut yang berminyak seperti tuna, salmon dan makarel merupakan sumber DHA yang sangat baik. Di trimester pertama, ibu tidak dianjurkan mengonsumsi jenis ikan ini, karena sering terkontaminasi logam berat seperti merkuri. Sebagai gantinya, konsumsi kacang-kacangan seperti walnut, almond dan kacang mede, juga biji rami (flax seed) sebagai sumber ALA, yang akan diubah menjadi DHA di dalam tubuh. (nid)


Ilustrasi: Music photo created by tirachardz - www.freepik.com