menatap_layar_HP_di_ruangan_gelap_sebabkan_kebutaan_sementara

Hindari Menatap Layar HP di Ruangan Gelap, Bisa Sebabkan Kebutaan Sementara

Sebuah penelitian mengeluarkan peringatan yang perlu diwaspadai : memainkan HP sambil tiduran, di ruangan yang gelap bisa memicu kebutaan sementara. Dalam istilah medis ini disebut transient smartphone blindness.

Perangkat elektronik, khususnya gawai, baik itu ponsel atau tablet, tidak lagi bisa dilepaskan dari keseharian. Penelitian bahkan telah membuktikan adanya efek negatif akibat kecanduan HP (nomofobia).

Mereka yang mengalami nomofobia merasa takut/gelisah jika tidak mempunyai akses ke telepon genggam. Istilah ini pertama kali muncul dalam suatu riset tahun 2010 di Britania Raya yang meneliti tentang kegelisahan yang dialami di antara 2.163 pengguna ponsel.

Studi tersebut menemukan bahwa 58% pria dan 47% wanita pengguna smartphone yang disurvei cenderung merasa tidak nyaman ketika mereka "kehilangan telepon genggam, kehabisan baterai atau pulsa, atau berada di luar jaringan", dan 9% selebihnya merasa stres ketika ponsel mereka mati.

Ternyata dampak buruk gawai tidak hanya menyebabkan kecanduan, tetapi juga kebutaan. Dua orang wanita diketahui mengalami kebutaan sementara (transient smartphone blindness) setelah selama beberapa menit mengecek layar gawainya di dalam ruangan gelap.

Laporan yang ditulis di New England Journal of Medicine 2016 ini menerangkan bila mereka mengeluhkan kebutaan sementara yang terjadi berulang selama beberapa bulan.

Pada kasus pertama wanita 22 tahun selama beberapa bulan mengalami gangguan penglihatan di mata kanannya. Ia sudah melakukan serangkaian pemeriksaan fungsi penglihatan, dan semua temuannya normal.

Kasus kedua melibatkan seorang wanita berusia 40 tahun dengan riwayat kebutaan sementara dalam 15 menit yang berulang selama 6 bulan. Pengecekan yang dilakukan termasuk MRI (magnetic resonance imaging) dan tes kesehatan pembuluh darah, tetapi hasilnya juga normal.

Kemudian kedua pasien melakukan pemeriksaan di klinik neuro-ophthalmic. Dalam pemeriksaan terperinci diketahui bahwa gejala tersebut muncul hanya setelah beberapa menit menatap layar HP, sambil berbaring di tempat tidur dalam gelap. Pada wanita pertama hal tersebut dilakukan sebelum tidur. Dan, pada kasus kedua setelah bangun tidur.

Dokter lantas meminta kedua pasien tersebut untuk bereksperimen dan mencatat gejalanya. Ketika mereka melakukannya, pasien melaporkan bahwa gejala gangguan penglihatan selalu di mata yang berkebalikan dari sisi mana mereka berbaring.

Menatap dengan dua mata

Dilansir dari theguardian.com, Dr. Gordon Plant dari Rumah Sakit Mata Moorfield di London, saat itu bertanya : "Apa yang sebenarnya Anda lakukan ketika ini terjadi?”

Dia menjelaskan bahwa kedua wanita itu biasanya melihat smartphone mereka hanya dengan satu mata sambil berbaring di tempat tidur di tempat gelap - mata mereka yang lain tertutup oleh bantal.

Saat itu terjadi satu mata menyesuaikan dengan cahaya layar ponsel, sementara mata lainnya menyesuaikan dengan kondisi gelap.

Dan ketika mereka meletakkan ponsel mereka, mereka tidak dapat melihat dengan mata yang tadi menatap layar HP. Itu karena "butuh beberapa menit untuk mengejar mata lain yang beradaptasi dengan gelap," kata Dr. Plant.