Penyakit jantung identik dengan kematian yang dekat. Penyakit ini masih menjadi pembunuh nomor satu, di dunia dan di Indonesia. Ada beberapa jenis penyakit jantung, yang populer: penyakit jantung koroner dan penyakit jantung karena darah tinggi (hipertensi). Penyakit jantung koroner terjadi karena penyempitan pembuluh nadi koroner, yakni pembuluh nadi yang terletak di dalam dinding jantung. Jantung hipertensi adalah komplikasi penyakit jantung dan hipertensi yang tidak terkontrol.
Disebut “penyakit yang dekat dengan kematian” mungkin karena penyakit jantung banyak diderita lanjut usia (lansia). Perlu dicatat, sekarang ini banyak kalangan yang lebih muda – usia kepala 3 atau 4 – yang terkena serangan jantung. Penyebabnya gaya hidup tidak sehat seperti gemar konsumsi fast food, merokok, kurang gerak (olahraga), obesitas, diabetes, kurang istirahat, stres.
Selain obat dokter, penderita sakit jantung dapat memanfaatkan herbal atau tanaman obat; baik yang masih segar maupun yang sudah dikeringkan (simplisia). Drs. Bambang Mursito, Apt, MSi, dalam bukunya “Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Jantung” menyatakan, kalangan medis (kedokteran modern) menilai pengobatan herbal kurang ilmiah. Antara lain karena belum didukung data klinis yang memadai.
Namun kini semakin banyak ahli medis yang berpendapat, herbal dapat berfungsi sebagai complimentary medicine. Selain minum obat dokter, herbal dinilai dapat membantu meringankan penderitaan dan mempercepat kesembuhan pasien. Obat herbal disarankan dikomsumsi 1-2 jam sebelum atau sesudah minum obat dokter, untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
Ramuan herbal untuk penyakit jantung
Menurut Mursito, pengobatan herbal dimaksudkan untuk membantu penyembuhan secara alami, serta mengembalikan kesehatan pasien pada kondisi berimbang; bukan sekedar menghilangkan gejala.
Ramuan 1: seledri, daun alpukat, jeruk nipis.
Daun & batang seledri dan daun alpukat dicuci bersih. Potong kecil-kecil. Masukkan ke dalam panci atau wadah berisi 3 gelas air. Rebus sekitar 20 menit dengan api kecil sampai air tinggal kira-kira dua gelas. Panci dalam keadaan tertutup. Dinginkan, lalu saring. Tambahkan perasan jeruk nipis. Minum 2 kali sehari masing-masing satu gelas. Lakukan selama beberapa hari, sampai gejala penyakit terasa mereda atau hilang.
Ramuan 2: seledri, timun, buah mengkudu.
Semua bahan dicuci bersih. Buang biji mengkudu. Parut ketiga bahan, campur dengan air, lalu peras. Air perasan diminum 2 kali sehari selama beberapa hari, sampai gejala terasa ringan atau hilang.
Ramuan 3: kunyit, labu air, belimbing wuluh. Semua bahan dicuci bersih, potong kecil-kecil. Rebus selama 20 menit. Proses selanjutnya sama dengan pada ramuan pertama. (sur)