Ups! HPV Tidak Hanya Sebabkan Kanker Serviks, tapi juga Kanker Lain | OTC Digest
hpv_kanker_penis

Ups! HPV Tidak Hanya Sebabkan Kanker Serviks, tapi juga Kanker Lain

Data Litbangkes Kemenkes menunjukkan insiden infeksi HPV di Indonesia mencapai 5,2%, atau ada 1 kasus per 20 orang. Secara teori, HPV (human papilloma virus) ditularkan melalui kontak kulit (skin to skin contact), utamanya hubungan seksual yang melibatkan penetrasi penis. Namun bila virus ini sudah ‘mampir’ di organ genital, maka segala bentuk kegiatan seksual bisa menjadi media penularan. Akhirnya, tidak hanya kanker serviks yang bisa terjadi, melainkan juga kanker-kanker lain.

“Pada laki-laki, HPV bisa menyebabkan kanker penis,” ujar Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Prof. Dr. dr. Andrijono, Sp.OG(K). Ini diutarakannya dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Ngobras di Jakarta, Jumat (19/01/2018). Selain itu HPV juga bisa menyebabkan kanker mulut, lidah, orofaring, tenggorokan dan dubur, baik pada laki-laki maupun perempuan. “Karena itu, vaksinasi HPV sebenarnya tidak hanya melindungi dari kanker serviks, tapi juga kanker-kanker lain,” tambahnya.

(Baca juga: Pentingnya Vaksinasi HPV Didorong Jadi Progam Nasional)

Di beberapa negara, vaksin HPV juga diberikan kepada anak laki-laki. Untuk laki-laki, vaksin HPV direkomendasikan untuk usia 9 – 26 tahun. “Lewat usia itu sudah tidak bermanfaat karena pasti sudah terkontaminasi HPV,” ujar Prof. Andrijono. Di Australia, laki-laki sudah divaksin sebelum berusia 26 tahun. Di Indonesia, vaksinasi masih fokus ke anak perempuan, karena memang lebih mendesak. Pada pilot project yang dimulai tahun lalu di Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya, yang ditargetkan yakni siswi kelas 5 SD.sederajat (usia sekitar 10 tahun).

 

HPV di mulut dan tangan

Gawatnya lagi, HPV bisa pindah ke mulut melalui tangan kita sendiri. “Kami pernah meneliti, sekitar 20% pasien kanker serviks memiliki HPV di mulutnya,” terang Prof. Andrijono. Diduga, virus masuk ke mulut melalui tangan, misalnya saat kita makan pakai tangan. Bahkan seorang dokter di Inggris pernah meneliti gagang pintu di tempat praktiknya, dan menemukan HPV.

Lantas, mungkinkah kita tertular HPV dengan cara masturbasi, dan tanpa kita ketahui ada HPV di jari tangan?  “Bila hymen (selaput dara)-nya bagus, kemungkinannya kecil,” ujar Prof. Andrijono. Sebuah studi yang dipublikasi di Sexual Health menemukan bahwa HPV bisa ditemukan di saluran genital pada 51% perempuan yang masih perawan. Tidak disebutkan, HPV tipe apa yang ditemukan pada mereka.

(Baca juga: Tidak Semua Infeksi HPV Menjadi Kanker Serviks)

Rerata para ahli berpendapat, tidak perlu terlalu khawatir dengan masturbasi karena meski HPV bisa ada di mana-mana, tipe yang menyebabkan kutil di kulit berbeda dengan yang menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks. Ditengarai, kecil kemungkinan HPV tipe onkogenik bisa sampai menyebabkan kanker serviks.

Untuk terjadi kanker serviks, prosesnya panjang dan tidak semudah itu; tidak sekadar HPV menempel lalu menyebabkan kanker. Tentu, risikonya lebih besar bila transmisi HPV disertai dengan gesekan (misalnya saat berhubungan seksual), dan terjadi berulang-ulang dalam jangka waktu panjang. Namun demikian, tetap ada risiko tertular HPV melalui tangan yang terkontaminasi. Beberapa literatur menyebutkan, ini lebih mungkin terjadi bila masturbasi dilakukan oleh pasangan yang memiliki HPV genital. Sedangkan masturbasi yang dilakukan sendiri dinilai lebih aman. (nid)

 

_________________________________________

Ilustrasi: Pixabay