Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas keluarga yang bahagia dan harmonis. Salah satunya adalah kesehatan kedua pasangan. “Ketidaktahuan mengenai masalah kesehatan, bisa menjadi benih ketidakharmonisan,” ujar dr. H. M. Natsir Nugroho, Sp.OG, M.Kes dari RS. Islam Jakarta Pondok Kopi. Premarital Check Up (pemeriksaan kesehatan pranikah) menjadi penting.
Pemeriksaan pranikah bertujuan untuk memastikan status kesehatan calon pasangan, di antaranya untuk mengetahui ada tidaknya penyakit menular atau diturunkan yang dapat mempengaruhi kesuburan dan kesehatan janin. Pemeriksaan merupakan tindakan preventif terhadap kemungkinan masalah kesehatan reproduksi dan genetika masing-masing pasangan.
(Baca juga: Menikah, Persiapkan dengan Vaksinasi)
Dr. Natsir menyayangkan, saat ini pemeriksaan lebih cenderung menitikberatkan pada calon mempelai perempuan. Padahal, banyak penyakit menular ditularkan oleh suami yang membahayakan status kesehatan istri.
Ada tiga pemeriksaan prakinah yang biasa dilakukan, yaitu pemeriksaan fisik, thorax photo dan pemeriksaan laboratorium. Dokter akan melakukan anamnesis (wawancara). “Kemudian torax foto untuk melihat ada tidaknya kelainan di paru-paru dan jantung,” ujar dr. Natsir. Selanjutnya pemeriksaan laboratorium, yang meliputi pemeriksaan hematologi rutin, urine rutin, golongnan darah dan rhesus faktor, VDRL/RPR, HbsAg, anti rubella IgG, Anti Toxoplasma IgG, anti toxoplasma dan anti-CMV IgG.
(Baca juga: Pentingnya Merencanakan dan Mempersiapkan Kehamilan)
Pemeriksaan hematologi rutin untuk mengetahui kelainan jumlah dan fungsi darah, kelainan sistemik dan penyakit pendarahan. Pemeriksaan urin terutama untuk memantau kelainan ginjal atau saluran kemih. Sedangkan mengetahui jenis rhesus, penting bagi mereka ketika merencanakan kehamilan. Perbedaan rhesus pasangan bisa membahayakan janin.
Pemeriksaan glukosa darah penting untuk mendiagnosis dan pemantauan pengobatan diabetes. Pemeriksaan HbsAg bermanfaat mengetahui ada tidaknya infeksi virus hepatitis B, diagnosis hepatitis B, skrining donor darah dan skrining pravaksinasi. Sedangkan VDRL/RPR untuk menentukan sipilis dan mendeteksi antibodi. Adapun anti rubella IgG, anti toxoplasma IgG, anti-CMV IgG merupakan pemeriksaan khusus untuk calon mempelai perempuan untuk mendeteksi infeksi rubella, infeksi toxoplasmadan infeksi cytomegalovirus.
(Baca juga: Menilai Kesuburan Laki-laki)
Kapan pelaksanaan pemeriksaan? “Secara teknis, kapan pun bisa ketika akan melakukan pernikahan,” ujar dr. Natsir. Idealnya, beberapa bulan sebelum pernikahan. Sehingga, jika pada pemeriksaan terdapat masalah kesehatan pada pasangan, masih ada waktu untuk melakukan konseling atau pengobatan.
Pemeriksaan labotarium umumnya tidak memerlukan persiapan khusus. “Setelah melakukan anamnesis yang biasanya juga untuk konsultasi, pasangan bisa langsung ke labotarium,” ujar dr. Natsir. Baru ketika pemeriksaan kesehatan lengkap, glukosa darah untuk mengetahui diabetes, perlu puasa 8-10 jam. Pemeriksaan tidak perlu waktu lama, “Tergantung penuh tidaknya kunjungan ke laboratorium.”