Hindari Diare di Musim Hujan dan Banjir
banjir_diare

Hindari Diare di Musim Hujan dan Banjir

Seminggu terakhir ini hujan lebat mengguyur Jakarta maupun berbagai kota lain. Banjir dan genangan air yang kerap menyambangi kala musim hujan, membawa serta berbagai penyakit. Salah satu yang paling sering muncul, diare. “Kondisi cuaca saat ini membuat lingkungan menjadi kotor. Genangan air kotor karena hujan akan mengundang lalat dan kecoa untuk datang,” ujar Prof. Dr. dr. Ari Fachrial Syam, Sp.PD, Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSPN Cipto Mangunkusumo.

Lalat merupakan vektor utama penyebab penyakit berbagai penyakit infeksi. Tak heran bila di musim penghujan, penyakit infeksi, seperti diare, adalah penyakit yang mendominasi kunjungan pasien ke dokter.

Baca juga: Ketahui Beda Diare Akut dan Kronis, Serta Bahayanya 

Diare bisa terjadi pada siapa saja. Tak hanya anak-anak, tapi juga dewasa. Banyak hal yang bisa menyebabkan diare. Penyebab terbanyak yakni makanan yang terkontaminasi mikroba patogen, atau tangan yang digunakan untuk makan tidak bersih. “Prinsipnya, bakteri dan virus menjadi lebih banyak pada musim hujan. Makan dan minuman pun lebih banyak yang terkontaminasi pada musim hujan,” kata dr. Hyhot Mausar, Sp.PD, dokter ahli penyakit dalam dari RS Medika Permata Hijau, Jakarta.

Pada dasarnya, diare mudah dicegah dengan menjaga kebersihan dan memelihara daya tahan tubuh. Upayakanlah istirahat cukup minimal 6 jam/hari, makan teratur, banyak mengonsumsi buah dan sayur-sayuran, cukup minum 8-10 gelas/hari serta olah raga teratur.

Baca juga: Probiotik Atasi Diare Anak

Dalam kondisi biasa, hal-hal di atas relatif mudah dilakukan. Namun saat banjir, lain lagi ceritanya. Minimal, berusahalah menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Pasti sulit mendapatkan sumber air bersih saat banjir; upayakanlah memasak air hingga mendidih untuk keperluan minum dan makan. “Biasakan pula mencuci tangan memakai sabun, sebelum dan sesudah keluar dari toilet. Juga, sebelum dan sesudah makan,” tegas Prof. Ari. Perlu lebih waspada bila ada bayi/balita di rumah; bila sampai terkena diare, bayi dan balita lebih rentan mengalami dehidrasi, dan ini bisa mengancam nyawa mereka. Kematian akibat diare, sebagian besar terjadi pada kelompok usia ini.

Bagi yang tinggal di perumahan langganan banjir, lakukanlah persiapan saat masuk musim hujan. Siapkan ransel-ransel berisi air mineral, sabun, selimut, dan berbagain ‘amunisi’ penting lainnya. Letakkan ransel di tempat aman dan mudah dijangkau. Dengan demikian bila banjir datang, kita sudah lebih siap.

Baca juga: Pertolongan Pertama Diare pada anak

Saat kebanjiran, bila memungkinkan, masaklah makanan sendiri; atau bentuk dapur umum untuk memasak bersama. Pastikan makanan dimasak dengan benar hingga matang, dan makanlah selagi masih hangat. “Makanan yang terpapar di udara terbuka lebih dari delapan jam berpotensi tercemar oleh bibit penyakit,” ujar Prof. Ari.

Sumbangan makanan dan minuman yang datang patut disyukuri. Biasanya, sumbangan makanan berupa nasi bungkus. Segeralah makan makanan tersebut, sebelum tercemar dan rusak. Bila makanan sudah terlalu lama didiamkan, sebaiknya jangan dikonsumsi, daripada malah muncul diare. (vit-nid)

__________________________________________

Ilustrasi: Image by J Lloa from Pixabay