Probiotik merupakan mikroba hidup, yang didapat dari makanan yang memberikan efek positif bagi saluran cerna. Secara alami, bakteri ‘baik’ dalam saluran cerna, dapat mencegah pertumbuhan berlebih bakteri patogen atau bakteri ‘jahat’.
Dr. Badriul Hegar, PhD, Sp.A(K), memaparkan jumlah mikroflora di usus selalu tetap, yang bebeda adalah komposisinya. Jika saluran cerna sehat, maka komposisi bakteri ‘baik’ lebih banyak di banding patogen, dan sebaliknya. “Dengan mengonsumsi probiotik maka jumlah mikroflora normal (bakteri baik) akan lebih banyak. Hasilnya akan meningkatkan kerja bakteri ‘baik’ melawan patogen, sehingga meningkatkan fungsi pertahanan usus,” tambahnya.
Bakteri ‘baik’ yang mampu bertahan hidup di usus manusia adalah golongan Lactobacillus dan Bifidobacteria. Lactobacillus merupakan bakteri yang berasal dari membran mukosa hewan, tanaman dan makanan fermentasi seperti tempe atau yogurt. Bifidobacteria banyak terdapat dalam usus bayi yang minum air susu ibu.
Makanan untuk bakteri ‘baik’
Sebagai makhluk hidup, probiotik pun membutuhkan makanan, yang disebut prebiotik. Prebiotik pada dasarnya merupakan komponen makanan yang tak tercerna oleh sistem pencernaan. Ia merupakan nutrisi yang sesuai bagi bakteri ‘baik’, tetapi tidak cocok bagi bakteri ‘jahat’, sehingga bisa meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus.
Secara alami, prebiotik terdapat pada biji-bijian, sayuran dan buah-buahan. Produk olahan kedelai seperti tempe, tahu dan tauco, kaya prebiotik. Prebiotik juga dapat diperoleh dari gandum utuh, bawang bombay, bawang putih atau pisang.
Melawan diare
Saat anak diare, pertumbuhan bakteri patogen meningkat. Mereka mengeluarkan racun yang bisa menyebabkan diare serta mengeluarkan enzim, yang mendorong terbentuknya senyawa karsinogenik dalam saluran pencernaan.
WHO menyarankan, pengobatan utama diare adalah dengan rehidrasi. Yakni minum cairan mengandung natrium dan kalium, untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang. Disamping itu, penderita diare perlu nutrisi untuk memulihkan kondisi usus.
“Pemberian probiotik dapat menjadi alternatif pengelolaan nutrisi pada penderita diare,” ujar dr. Badriul.
Probiotik terbukti dapat mengatasi ketidakseimbangan komposisi mikroflora pada kasus diare. Tingkat keasaman yang diciptakan probiotik, dapat membunuh kuman penyebab diare, kolera, disentri dan aneka penyakit perut lainnya. Penelitian Isolauri membuktikan, probiotik mampu mencegah invasi patogen dan memroduksi antibiotika alami. Ini menghambat pertumbuhan patogen dalam tubuh.
Studi lain yang dilakukan SEAMEO-Tropmed menunjukkan, pemberian probiotik lactobacillus ramnosus dikombinasi prebiotik setelah rehidrasi oral pada 58 bayi penderita diare akut dengan dehidrasi sedang, dapat mengurangi lama diare, lama rawat inap dan pengobatan. Tidak ditemukan efek samping. (Puj-jie)
Baca juga: Kenali Penyebab Anak Susah BAB