“Greek Yogurt”, Makanan Dewa Kaya Manfaat | OTC Digest
greek_yogurt_rendah_gula

“Greek Yogurt”, Rendah Gula Tinggi Protein

Boleh jadi, yogurt adalah salah satu makanan tertua di dunia. Diduga, susu fermentasi ini ditemukan secara tidak sengaja oleh orang Mesopotamia (kini Irak) sekitar 5000 SM. Yogurt juga dikenal di berbagai kebudayaan kuno dunia di dunia. Misalnya di Mediterania, dataran tinggi Bulgaria, dan Persia (sekarang Iran). Di India, yogurt bahkan diyakini sebagai makanan para dewa.

Yogurt asal dari Yunani (greek yogurt) memiliki keistimewaan tersendiri. “Greek yogurt memiliki kandungan karbohidrat dan gula lebih rendah, serta protein dua kali lebih tinggi dibandingkan yogurt biasa,” ujar Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK, saat ditemui di acara peluncuran kampanye #HeavenlyBlushGreekSecret pada Kamis (22/02/2018) di Jakarta. Tak hanya itu, Greek yogurt pun memiliki tekstur lebih kental dan rasa creamy yang sangat lezat.

Perbedaan ini berasal dari proses pembuatannya. Pada dasarnya, yogurt dibuat dari susu hewan ternak. Awalnya, susu dipanaskan hingga sekitar 80oC untuk membunuh kuman yang mungkin ada di dalamnya, serta untuk mengubah sifat protein dalam susu. Selanjutnya susu dibiarkan agak dingin higga mencapai suhu sekitar 45oC, baru kemudian ditambahkan kultur bakteri untuk menciptakan fermentasi. Kemudian, yogurt disimpan dalam suhu kamar. Kultur bakteri akan menghasilkan asam laktat.

Baca juga: "Greek Yogurt", Rahasia Sehat ala Mediterania 

Di dalam yogurt, terkandung dua bagian utama: yogurt dan whey (dadih). Dadih adalah plasma susu yang asam (yang membuat rasa yogurt menjadi tajam), dan mengandung sebagian besar laktosa (gula susu). Dalam pembuatan Greek yogurt, yogurt disaring dengan kain penyaring, sehingga cairan whey serta kandungan gula dan sodium di dalamnya tersaring turun. Menjadikan Greek yogurt memiliki tekstur kental dengan rasa yang kuat, sekaligus lebih rendah gula, karbohidrat dan sodium.

Tekstur yang kental membuat konsentrasi protein otomatis jadi lebih tinggi. “Kombinasi antara tekstur kental dan protein tinggi membuat kita kenyang lebih lama. Protein menjalani proses yang lebih panjang untuk dicerna,” terang Dr. dr. Samuel. Tentu, sangat baik bagi yang ingin menurunkan atau memelihara berat badan, karena kita jadi tidak lapar mata saat melihat makanan.

Dalam proses fermentasi yogurt, laktosa dipecah oleh bakteri mejadi bentuk yang lebih mudah dicerna. “Sangat cocok bagi mereka yang mengalami intoleransi laktosa” sambung Dr. dr. Samuel. Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana tubuh kekurangan/tidak memiliki enzim laktase untuk memecah laktosa. Akibatnya, susu tidak bisa dicerna, dan muncullah keluhan misalnya diare.

Baca juga: Jennifer Bachdim: "Jangan Diet, yang Penting Makan Seimbang"

Asiknya, Greek yogurt bisa diaplikasikan dalam berbagai jenis makanan, manis maupun asin. “Bisa dikonsumsi kapan pun, baik sebagai menu satapan, camilan saat lapar, atau pencuci mulut setelah makan siang,” tutur Dr. dr. Samuel.

Sebagai hidangan manis, Greek yogurt sangat lezat dicampur dengan potongan buah dan kacang-kacangan, atau dicampurkan saat membuat smoothie. Untuk hidangan asin, Greek yogurt bisa dicampur dengan lada hitam giling dan rosemary, sebagai salad dressing. Asiknya lagi, karena teksturnya kental dan rasa yang kuat, Greek yogurt juga bisa digunakan sebagai pengganti yang lebih sehat untuk mentega (butter), sour cream, crème fraiche, atau mayonais.

Influencer dan praktisi gaya hidup sehat Jennifer Bachdim termasuk orang yang telah merasakan manfaat dari Greek yogurt. "Saya percaya bahwa tubuh merupakan aset penting manusia yang sangat perlu dijaga,” ujar istri dari pesepakbola Irfan Bachdim. Jennifer merasa, Heavenly Blush Greek Yogurt yang biasa dikonsumsinya saat sarapan membantunya menjaga stamina dan daya tahan tubuh. “Juga membantu menjaga bentuk tubuh ideal,” imbuh Jennifer. (nid)