Puteri Mahkota Denmark: “Tanamkan Perilaku yang Sehat Sedini Mungkin”
puteri_mahkota_denmark_mary

Puteri Mahkota Denmark: “Tanamkan Perilaku yang Sehat Sedini Mungkin”

Masalah malnutrisi menjadi perhatian besar Puteri Mahkota Denmark, Her Royal Highness, Crown Princess Mary of Denmark. “Malnutrisi adalah masalah dunia. Di satu sisi, sepertiga perempuan usia reproduktif mengalami anemia dan sekitar 20 juta bayi lahir dengan berat badan rendah setiap tahun. Namun di sisi lain, 39% orang di dunia kegemukan atau obes,” ujarnya saat berkunjung ke Indonesia dalam rangkaian perayaan persahabatan antara Denmark dan Indonesia ke 70 tahun yang akan jatuh tahun depan.

Sebagai ibu dari empat orang anak, Puteri Mahkota Mary sadar, anak-anak membutuhkan nutrisi yang baik serta kebiasaan untuk beraktivitas fisik, untuk bisa mengembangkan potensi mereka hingga optimal. “Orang tua bertanggung jawab dalam membentuk perilaku anak sedini mungkin, misalnya dengan pola makan yang sehat dan gaya hidup aktif. Perilaku yang ditanamkan sejak dini akan sangat berpengaruh hingga akhir hayat,” tuturnya.

Baca juga: Tren Bubur Bayi "Organik", Ini yang Perlu Dikritisi

Di Jakarta, Puteri Mahkota Mary membuka diskusi Healthy and Organic Parenting bersama Arla Foods, produsen susu organik terbesar di dunia. Ia bercerita, perilaku generasi muda di Denmark tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, “Mereka menghabiskan waktu terlalu banyak di depan gawai, makan dan minum yang manis-manis, serta kurang aktif bergerak.”

Pada dasarnya, orang Denmark adalah masyarakat yang aktif, dan suka berkegiatan di luar ruangan meski suhunya sangat dingin. Namun dalam 30 tahun terakhir, angka obesitas di Denmark telah meningkat 3x lipat, akibat perubahan gaya hidup dan pola makan. “Kampanye awareness saja tidak cukup. Dibutuhkan pula berbagai kebijakan,” tegasnya.

Baca juga: Alexander Halim - Sehat dengan Teh Organik

Pemerintah Denmark menyediakan begitu banyak area terbuka untuk kegiatan outdoor, baik untuk sendirian maupun bersama keluarga. Anak-anak di sekolah didorong untuk beraktivitas fisik lebih banyak selama jam sekolah. “Ketika mereka bergerak dan tidak melulu duduk di kelas, mereka akan kembali ke kelas dengan lebih semangat dan lebih siap belajar,” ujar Puteri Mahkota Mary.

Tak kalah penting, kebijakan mengenai pangan. “Makanan bernutrisi harus tersedia dengan harga yang terjangkau, sehingga setiap rumah tangga bisa mengaksesnya,” pungkasnya. (nid)