GeNose C19 semakin meningkat kemampuannya dalam mendeteksi Covid-19. Tim peneliti UGM (Universitas Gadjah Mada) Yogyakarta, yang melahirkan GeNose telah menambahkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dari versi 1.3.2 build 5 menjadi 1.3.2 build 6. Dengan peningkatan kecerdasan itu, GeNose dapat mendeteksi varian baru Covid-19.
"Basis data varian baru itu kami validasi, dan diinjeksikan pada AI sebagai basis data baru yang bisa mempertajam akurasi GeNose," ujar tim pengembang GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra, Minggu (23/5/2021). Dengan pembaruan ini, GeNose memiliki basis data varian baru COVID-19 yang lebih besar.
GeNose C19 kini mampu mengantisipasi varian-varian baru SARS CoV 2, yang muncul di Indonesia termasuk D64G. "Varian D64G sudah masuk data base yang sekarang," ujar Dian. Basis data varian baru dikumpulkan dari sejumlah rumah sakit yang merawat pasien dengan varian baru. Pasien diambil sampel napasnya sebagai pembaruan AI GeNose.
Sejauh ini, GeNose setidaknya sudah terpasang di 63 setasiun kereta api (KA). Menurut data PT KAI (Kerta Api Indonesia), sampai 22 Mei 2021, GeNose di setasiun telah melayani / memeriksa 1 juta calon penumpang kereta api. “Kami mengapresiasi antusiasme masyarakat terhadap produk anak bangsa ini. Proses pemeriksaan GeNose C19 yang cepat, nyaman, dan murah hanya Rp 30.000, menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus.
Saat ini, penumpang KA jarak jauh tidak perlu lagi menyertakan surat izin perjalanan, sebagai syarat bepergian yang diberlakukan pada masa larangan mudik Lebaran 2021. Syarat dan ketentuan naik KA jarak jauh, calon penumpang cukup melampirkan surat keterangan bebas Covid-19. Salah satunya dengan tes GeNose C19.
Masa berlaku hasil pemeriksaan GeNose maksimal 1x24 jam, sebelum jadwal keberangkatan KA. Joni Martinus menjelaskan, untuk pemeriksaan GeNose C19 di stasiun, calon penumpang harus memiliki tiket atau kode booking KA jarak jauh yang sudah lunas. Sebelum tes Genose, tidak boleh merokok, makan, minum (kecuali air putih) setidaknya 30 menit sebelum tes.
“KAI komitmen untuk terus menambah jumlah stasiun yang dapat melayani tes GeNose kepada calon penumpang,” ujar Joni. Kereta api tercatat sebagai moda transportasi pertama, yang menerapkan pemeriksaan GeNose C19 sejak 5 Februari 2021.
GeNose di Bandara
Saat ini, GerNose juga sudah ada di seluruh bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero). Dimulai dari Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo (YIA) dan Bandara Juanda Surabaya, yang dipasang 1 April 2021. Tercatat sudah 26 bandara, termasuk bandara Sentani, Papua, yang sudah menyediakan GeNose.
"Layanan GeNose C-19 di seluruh bandara Angkasa Pura I, dapat melengkapi layanan tes Covid-19, selain rapid test antigen sebagai syarat untuk melakukan perjalanan udara. Adanya pilihan layanan tes Covid-19, memudahkan calon penumpang pesawat," ujar Dirut PT Angkasa Pura I Faik Fahmi.
Selama April 2021, tercatat ada 42.123 calon penumpang pesawat di 15 bandara yang memanfaatkan layanan GeNose. Jumlah tersebut kira-kira 7 persen dari total penumpang (612.825 orang). Calon penumpang pengguna GeNose terbanyak di Bandara Juanda Surabaya (12.857 calon penumpang, atau 5 persen dari jumlah penumpang 256.689 orang). Pengguna GeNose tertinggi kedua di Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo 11.399 penumpang, atau 16 persen dari jumlah penumpang ( 70.848 orang).
Tarif GeNose C-19 Rp 40.000 dan jam operasional di masing-masing bandara berbeda. Di Bandara Internasional Yogyakarta pukul 08.00 - 16.00 WIB (5 mesin GeNose). Di Bandara Juanda Surabaya pukul 08.00 - 17.00 WIB (10 mesin GeNose). Di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pukul 09.00 - 19.00 WITA (8 mesin GeNose).
Pembaruan GeNose terus dilakukan
Selain dapat mendeteksi Covid-19 varian baru, GeNose semakin memudahkan dokter dan tenaga kesehatan karena lebih user friendly, saat membaca kurva hasil deteksi GeNose. Standar operasi (SOP) tahap persiapan alat, pengambilan sampel sampai pengelolaan limbah, lebih ringkas dan sederhana, Menurut Dian, pembaruan perangkat AI akan terus dilakukan. "Operator perlu rutin memeriksa dan memperbarui perangkat lunak GeNose, melalui fitur di perangkat lunak yang ada dan terhubung dengan internet," kata Dian. (sur)
_____________________________________________________________
Ilustrasi: www.kai.id