Seberapa Sehat Jantung Anda? Yuk Periksa | OTC Digest
periksa_jantung_stetoskop

Seberapa Sehat Jantung Anda? Yuk Periksa

Serangan jantung sering menyebabkan kematian mendadak (sudden death). Serangan yang mematikan ini sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan deteksi sedini mungkin. Dengan demikian, jika terdapat kelainan pada jantung, dapat segera diatasi dan serangan jantung bisa dihindari. Faktor risiko untuk penyakit jantung antara lain: hipertensi (tekanan darah tinggi), kolesterol, obesitas, merokok, kurang olahraga, stres, riwayat keluarga, dan usia di atas 35 tahun.

Gejala penyakit pembunuh No.1 di dunia dan Indonesia ini, adalah: sesak nafas, nafas pendek, batuk-batuk jika melakukan aktivitas, lemah dan cepat lelah, sulit bernafas dalam posisi telentang, sering buang air kecil di malam hari, malam hari terbangun karena sesak atau batuk-batuk, dan kaki bengkak.

(Baca juga: Diet untuk Jantung Sehat)

Khusus untuk penyakit jantung koroner (PJK), gejalanya antara lain: nyeri dada yang ‘tumpul’, menekan, tidak enak, seperti diperas, ‘ada gas’; berlangsung selama 5-20 menit setelah aktivitas fisik, suhu dingin, emosi, habis makan; terasa di tengah atau dada kiri dan dapat merambat ke tenggorokan, rahang bawah, pundak, bagian dalam lengan, ulu hati atau punggung; disertai rasa gelisah, keringat dingin, mual.

Mereka dengan faktor risiko dan/atau gejala, sebaiknya segera melakukan uji kesehatan khusus jantung secara rutin, minimal 1x setahun. Pemeriksaan uji kesehatan jantung meliputi konsultasi dan pemeriksaan dengan dokter spesialis jantung, EKG (elektrokardiogram), rontgent dada, ekokardiogram, tes treadmill, dan pemeriksaan laboratorium.

(Baca juga: Kenali Serangan Jantung Satu Bulan Lebih Awal)

EKG bertujuan melihat fungsi jantung; dilakukan dengan elektroda yang diempelkan di dada, dihubungkan ke komputer. Ekokardiogram dimaksudkan untuk mengetahui anatomi jantung, seperti USG pada perut. Tes treadmill dilakukan tergantung kemampuan peserta; normalnya adalah berlari >10 menit. Untuk tes treadmill, peserta dianjurkan beristirahat cukup, dan dilakukan 1 jam setelah makan.

Dalam pemeriksaan lab untuk jantung, faktor pembekuan darah yaitu agregrasi trombosit dan fibrinogen, penting diketahui sehingga dapat diperkirakan kemungkinan terjadinya penggumpalan darah (yang dapat menyebabkan sumbatan pada jantung). Pemeriksaan lab mencakup:

  • Darah lengkap: Hb, leukosit, hitung jenis, eritrosit, trombosit, laju endap darah, MCV, MCH, MCHC, Ht
  • Agregasi trombosit
  • Fibrinogen
  • Analisa lemak: total kolesterol, HDL, LDL, dan trigliserida (Tg)
  • Gula darah puasa dan 2 jam pp (post prandial atau tidak puasa)
  • Urin lengkap: pH, BJ, protein, glukosa, warna, kristal, urobilin, urobilinogen, sedimen

Prosedur uji kesehatan jantung memerlukan waktu sekitar 1-2 jam. Sebelum pemeriksaan, harus berpuasa sejak sekitar jam. 22.00 dan hanya boleh minum air putih. Obat-obatan sebaiknya dihentikan dulu jika memungkinkan, guna mendapatkan kadar gula darah puasa. Biaya untuk uji kesehatan jantung sekitar Rp. 1,6 juta. (nid)