operasi amandel sebabkan kematian

Radang Amandel dan Operasi Amandel Bisa Sebabkan Kematian?

Satu lagi kasus menyedihkan terjadi, Benedict Alvaro Derren, anak berusia 7 tahun meninggal setelah dinyatakan mati batang otak usai menjalani operasi amandel, di sebuah rumah sakit di Bekasi. Berdasarkan literatur, radang amandel tergolong penyakit yang berisiko rendah untuk menyebabkan kematian. Namun di sedikit kasus, komplikasi yang berujung kematian bisa terjadi. 

Radang amandel amandel (tonsilitis) adalah penyakit yang umum terjadi pada masa kanak-kanak. Biasanya disebabkan oleh infeksi virus, atau yang lebih jarang adalah akibat bakteri (golongan streptococcus).

Melansir laman NHS inform, amandel di usia anak-anak berperan untuk membantu melawan kuman dan bertindak sebagai garda depan menghadang infeksi. Amandel akan mengisolasi kuman, mencegahnya menyebar ke bagian tubuh lain.  

Saat anak beranjak besar, sistem imun juga menguat, peran amandel sebagai barrier semakin berkurang. Biasanya amandel juga mengecil. Sistem imun secara keseluruhan menjadi lebih aktif melawan infeksi tanpa peran amandel.   

Umumnya radang amandel akan membaik dalam seminggu. Pengobatannya dengan pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen, minum lebih banyak dan istirahat. Antibiotik diberikan jika tonsilitis disebabkan oleh bakteri.  

Di sedikit kasus, radang amandel terjadi lebih lama, atau berulang. Disebut tonsillitis kronis. Dalam kondisi ini operasi amandel (tonsillectomy) mungkin diperlukan. 

Komplikasi mematikan radang amandel

Radang amandel sangat jarang menyebabkan kematian. Dalam beberapa literatur disebutkan prevalensi mortalitas setelah operasi amandel adalah 1/1000 – 1/27000 kasus.

Penelitian di Journal of Forensic and Legal Medicine menjelaskan komplikasi tonsilitis akut yang menyebabkan kematian mungkin karena sumbatan saluran napas dan sepsis akibat infeksi sistemik berat. 

Sementara itu A.A. Dünne, et al, menulis komplikasi mematikan radang amandel yang diketahui antara lain perdarahan, pembentukan abses (nanah) retrofaringeal dan sepsis. Di mana banyak di antaranya terkait dengan pembedahan (operasi amandel). Perdarahan masif juga dapat terjadi karena erosi di pembuluh darah tonsil atau pembuluh darah besar di dekatnya. 

Salah satu kasus kematian akibat radang amandel yang tercatat terjadi pada anak wanita usia 8 tahun. Dalam studi kasus yang dipublikasikan di jurnal BMC Pediatrics ini menjelaskan anak ini didiagnosis tonsillitis akut 2 hari sebelum ia pingsan dan diberi antibiotik. 

Tidak ada tanda-tanda gangguan napas sebelumnya. Ia ditemukan terengah-engah di tempat tidurnya di hari kedua setelah pemberian obat. Hasil otopsi menunjukkan adanya pembesaran amandel yang memenuhi faring (tenggorokan) hampir seluruhnya. 

Para ahli menyimpulkan bentuk amandel yang membulat, walau dalam keadaan membesar akibat radang, tetap memungkinkan udara untuk keluar-masuk. Pembengkakan laring (tenggorokan bagian atas, di belakang lidah) mungkin lebih berperan menyebabkan kematian – mengakibatkan sumbatan saluran napas. 

Terkait mati batang otak akibat radang amandel – seperti yang dialami mendiang Alfaro – tercatat terjadi pada mendiang Jahi MacMath, remaja 13 tahun asal Oakland (AS). Ia meninggal 22 Juni 2018. 

Melansir CNN, Jahi melakukan operasi amandel, adenoid dan jaringan sinus pada Desember 2013 karena sleep apnea (henti napas sesaat saat tidur). Menurut pihak keluarga Jahi mengalami perdarahan hebat yang bahkan menyebabkan serangan jantung. Tepat di tanggal 12 Desember 2013, pihak rumah sakit menyatakan ia mengalami mati batang otak. Pihak keluarga tidak setuju dengan pendapat tersebut.  

Mati batang otak merupakan kondisi seseorang tidak lagi memiliki fungsi otak, sehingga perlu mesin pendukung. Tanpanya, pasien tidak sadar atau bisa bernapas.

Terdapat kontroversi terkait kondisi Jahi. Kemudian, hampir lima tahun kemudian, “Jahi meninggal akibat komplikasi gagal hati,” ujar Christopher Dolan, pengacara keluarga berdasarkan keterangan di sertifikat kematian. 

Sertifikat kematian juga mencatat Jahi telah menderita cedera otak anoksik selama 4 tahun. Cedera otak ini terjadi ketika otak kekurangan oksigen. Ini juga disebabkan oleh banyaknya kehilangan darah setelah operasi. 

Penyebab mati batang otak

Mati batang otak terjadi bila suplai oksigen ke otak terhenti. Penyebabnya beragam, antara lain: 

  1. Henti jantung
  2. Serangan jantung
  3. Stroke
  4. Pembekuan/sumbatan pembuluh darah

Selain itu mati batang otak bisa juga disebabkan oleh cedera kepala berat, perdarahan otak, infeksi dan tumor otak. (jie)