popok dewasa untuk lansia

Popok Dewasa Untuk Lansia: Atasi Keluhan Fisik sekaligus Psikis

Di Indonesia terdapat sekitar 18 juta jiwa lansia. Jumlah ini merupakan 7,8% dari total populasi penduduk. Sebanyak 25% lansia menderita penyakit degeneratif dan hidup tergantung pada orang lain. Salah satu dari penyakit ini adalah inkontinensia urin (ngompol).

Inkontinensia Urin (IU) merupakan kondisi hilangnya kendali kandungan kemih yang menyebabkan seseorang buang air kecil atau besar tanpa memperhitungkan ketepatan waktu dan tempat. Sebanyak 24,6% lansia (>60 tahun) di Indonesia memiliki riwayat penyakit kronis. Dari angka tersebut, sebanyak 15-20% mengalami inkontinensia urin. Jumlah pasien dengan kondisi medis kronis ini, atau yang berada di panti jompo bisa mencapai 70%.  

Prevalensi inkontinensia urin meningkat seiring dengan peningkatan usia. Walaupun Inkontinensia urin bukan merupakan kondisi yang mengancam jiwa, penyakit ini dapat memengaruhi kualitas hidup karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungan interpersonal dan seksual, kesehatan psikologis dan juga interaksi sosial.

“Pasien lansia atau geriatri berisiko yang lebih tinggi untuk mengalami inkontinensia urin dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Dalam penanganan masalah ini perlu dilakukan pendekatan secara menyeluruh. Hal ini karena inkontinensia urin merupakan masalah yang dapat memengaruhi kondisi sosial, emosional, aktivitas serta kesehatan lansia,” kata dr. Kindy Aulia, SpU, dari Siloam Hospital ASRI. 

Ia menjelaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya inkontinensia urin pada lasia, seperti kapasitas kandung kemih dan kemampuan kontraksinya yang menurun, penutupan katup uretra melemah, pembesaran prostat jinak (pada pria), penurunan fungsi saraf, hingga penyakit degeneratif lain (DM tipe 2, stroke, dll). 

Sementara itu, dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, MBA, MKes, pendiri dan inisiator GOlansia menegaskan, “Lansia bisa menjadi lansia tangguh. Kriterianya tidak sampai beseran. Itu bisa dicegah. Tidak hanya penyakit fisik, tetapi juga psikis. Inkontinensia urin menyebabkan gangguan psikis.” 

Penggunaan popok dewasa bisa membantu para lansia untuk lebih percaya diri. Hal ini memungkinkan mereka melakukan aktivitas sehari-hari tanpa rasa khawatir, menjaga kebersihan dan mencegah infeksi, serta tidak perlu report berulang kali ke toilet, termasuk mencegah ruam dan luka baring. 

Lansia perlu tetap aktif

Untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, maka berpartisipasi dalam komunitas lansia dapat membuat mereka tetap aktif dan produktif karena mendapatkan kesempatan untuk melakukan beragam kegiatan.

“Para lansia juga diharapkan meluangkan waktu untuk berolahraga, minimal berjalan 30 menit setiap hari serta rutin berkomunikasi dengan keluarga supaya tetap bahagia,” ujar dr. Abidin, dalam peluncuran popok dewasa Parenty “Softness of Love”, Kamis (26/10/2023).  

“Lansia bukan benda antik yang disimpan di rumah. Akan lebih repot lagi kalau ia tidak bergerak, lebih cepat lagi pikunnya. Jadikan ini jalan amal ibadah untuk merawat orangtua, jangan sampai mereka tidak bisa bergerak, tidak ke mana-mana, jangan sampai mental down karena bau (pesing/tidak sedap),” dr. Abidin menyarankan.

Peran keluarga sangat besar agar lansia bisa tetap aktif. Keluarga dapat berperan untuk mendorong para geriatri dalam mengubah pola hidup seperti penurunan berat badan, berhenti merokok dan mulai melakukan aktivitas fisik. 

Keluarga juga dapat membantu pasien dalam menjalani terapi perilaku seperti latihan/senam kegel, bladder training, prompted voiding, habit training dan/atau scheduled toileting

Memilih popok yang baik

Tidak ada kriteria khusus dalam memilih popok yang paling sesuai untuk lansia. Namun, secara umum popok yang baik bagi lansia haruslah: 

  1. Mudah dipakai/diganti (3-4 kali sehari).
  2. Tidak mengganggu psikis.
  3. Menjaga penampilan (tidak terlihat jika sedang memakai popok).
  4. Leluasa untuk beraktivitas.
  5. Harga terjangkau.

Beberapa produk popok dewasa dibuat dengan teknologi khusus, misalnya kombinasi pulp kayu dan SAP (super absorben polymer) sehingga bisa menyerap kotoran lebih cepat. Atau menggunakan bahan popok yang lembut dan dengan struktur 3D pada permukaannya. 

Keunggulan popok ini berfungsi untuk mengurangi kontak langsung kulit dengan popok, mencegah ruam dan luka baring, juga mempercepat penyebaran dan penyerapan cairan serta menjaga kulit tetap kering. (jie)

Baca juga: Tips Mengatasi Lansia Yang Ngompol