Ciri-Ciri Skoliosis bisa Dikenali, Lakukan Pemeriksaan Sederhana Ini

Ciri-Ciri Skoliosis bisa Dikenali, Lakukan Pemeriksaan Sederhana Ini

Normalnya, tulang belakang manusia tampak lurus dari depan. “Namun, tidak harus 0 derajat. Bila diperiksa, mungkin tulang belakang kita miring 7 - 8 derajat, dan itu masih normal. Batas normalnya sampai 10 derajat,” ungkap dr. Widyastuti Srie Utami, Sp.OT (K) dari RS Pondok Indah Group, Jakarta. Di atas 10 derajat, disebut skoliosis. Penting mengenali ciri-ciri skoliosis sejak dini, agar bisa dilakukan tindakan pencegahan agar skoliosis tidak memburuk.

Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang, di mana tulang belakang melengkung, dan terjadi rotasi. Akhirnya, postur tubuh jadi tidak simetris. Biasanya, miring ke kanan.

Sebagian besar (85%) scoliosis adalah jenis idiopati atau tidak diketahui penyebabnya, dan bukan disebabkan oleh penyakit lain. Scoliosis juga jarang menimbulkan gangguan kesehatan. Namun bila derajatnya berat, bisa muncul berbagai keluhan.

Bisa terjadi tekanan pada paru sehinga napas terasa sesak. Hal ini muncul lantaran kelainan bentuk iga, akibat tulang belakang yang melengkung dan berotasi. Skoliosis derajat berat juga mengganggu penampilan karena postur tubuh jadi miring hingga bisa menimbulkan stres, serta pegal di punggung. “Makin tinggi derajatnya, makin mungkin menimbulkan gejala,” ujar dr. Widya.

Mengenali Ciri-Ciri Skoliosis

Skoliosis sebenarnya cukup mudah dikenali. “Ciri-ciri skoliosis antara lain asimetri pada bahu, di mana salah satu bahu lebih tinggi dari yang satunya,” ujar dr. Widya.

Ciri-ciri lain yang bisa dikenali yaitu:

1. Salah satu tulang belikat bagian belakang tampak lebih menonjol

2. Pinggang tidak sejajar

3. Satu sisi pinggul tampak lebih tinggi

4. Satu sisi tulang rusuk lebih menonjol ke depan

Ciri-ciri tersebut bisa terlihat secara visual. Pada derajat ringan mungkin akan sulit dikenali, tapi bila derajatnya cukup besar, biasanya akan mudah terlihat.

Pemeriksaan Sederhana

Ada pemeriksaan sederhana yang bisa dilakukan di rumah, bila curiga apakah si Kecil atau kita sendiri memiliki skoliosis. Coba lakukan dua cara ini.

1. Lihat postur

Mintalah si Kecil untuk berdiri tegak dan tidak bersandar pada tembok. Perhatikan posturnya dari depan dan belakang, lalu lihat apakah dia menunjukkan ciri-ciri skoliosis seperti yang telah dijelaskan di atas. Perhatikan juga apakah posisi kepala tidak di tengah, tulang belakang tampak melengkuk, dan ada celah yang berbeda di antara lengan dan salah satu sisi tubuh.

Untuk memeriksa diri sendiri, caranya sama. “Berdirilah tegak di depan cermin panjang, dan lihat apakah ada tanda scoliosis,” terang dr. Widya.

2. Membungkuk

Usai memeriksa postur tubuh dengan berdiri tegak, selanjutnya minta anak untuk membungkuk, dengan kedua tangan tergantung di depan lutut. Dengan posisi seperti ini, akan terlihat bahwa salah satu tulang belikat lebih menonjol, bila ada skoliosis.

Bawalah anak ke dokter untuk memastikan kecurigaan. Dokter juga akan melakukan kedua pemeriksaan fisik di atas. Pada tes membungkuk, dokter akan memeriksa seberapa besar lengkungan menggunakan skoliometer. Bila lengkungan mencapai 10 derajat atau lebih, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan X-ray.

Dari hasil foto X-ray, lengkungan atau kurva tulang belakang akan tampak jelas, tampak depan maupun tampak samping. “Selanjutnya akan diukur seberapa besar Cobb angle. Bila melebihi 10 derajat, maka ditetapkan diagnosis skoliosis,” imbuh dr. Widya.

Ia menegaskan, penting untuk mengenali ciri-ciri skoliosis sejak dini. “Bila sudah ditemukan sejak dini, semoga derajatnya masih kecil sehingga bisa segera dilakukan pencegahan agar tidak berkembang makin besar. Di usia anak-anak, tulang akan terus tumbuh sehingga kemungkinan derajatnya bertambah pun makin besar,” pungkasnya. Seperti apa terapi untuk skoliosis? Selengkapnya di artikel berikut ini. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Image by rawpixel.com on Freepik