Batu Ginjal Tak Harus Operasi | OTC Digest
terapi_batu_ginjal_eswl

Batu Ginjal, Tak Harus Operasi

Saat didiagnosis mengalami batu ginjal, reaksi orang pada umumnya minta obat saja, tidak usah operasi. “Yang berhubungan dengan urologi, sekarang jarang sekali melibatkan sayatan besar atau operasi terbuka,” ungkap dr. Hery Tiera, Sp.U dari RS Pondok Indah – Pondok Indah, Jakarta, dalam diskusi bertajuk Nyeri Pinggang, Gejala Batu Ginjal atau Bukan? (13/02/2018).

Terapi batu ginjal berbeda-beda, sesuai dengan ukuran batu dan di mana letaknya. Secara garis besar, ada empat jenis terapi untuk gagal ginjal: konservatif, non-invasif, minimal invasif, dan operasi terbuka.

Untuk batu yang ukurannya kecil (<5 mm) penanganannya yakni carfa konservatif, dengan obat dan banyak minum. Dengan harapan, batu bisa keluar melalui urin. “Sayangnya, belum ada obat yang bisa memecahkan batu. Obat berfungsi untuk meningkatkan kontraksi otot-otot po;os di saluran kemih, sehingga batu akan terdorong keluar secara spontan,” tutur dr. Hery.

(Baca juga: Batu Ginjal Timbulkan Nyeri Pinggang yang Khas

Perlu dibantu dengan banyak minum agar curah urin meningkat. “Seperti saat kita flush toilet. Dengan banyak minum, otomatis ginjal memproduksi banyak urin. Urin jadi deras, sehingga batu bisa terdorong,” tambahnya. Ukuran batu dibatasi <5 karena harus lebih kecil dari diameter ureter (saluran ginjal).

Untuk batu berukuran 5 mm sampai <2 cm, pilihannya yakni ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy). “ESWL ini favorit karena sama sekali tidak ada sayatan, bahkan tidak perlu dirawat. Komplikasinya minimal,” ujar dr. Hery. ESWL termasuk teknik non-invasif (tidak ada bedah).

ESWL memecahkan batu dengan gelombang kejut yang “detembakkan” dari luar. Bisa untuk batu di ginjal, saluran ginjal, kandung kemih, empedu. Hanya tidak bisa digunakan untuk batu yang ada di saluran kemih (uretra) laki-laki yang berada di batang penis. Dengan gelombang kejut ini, batu pecah menjadi fragmen-fragmen kecil, sehingga bisa keluar lewat saluran kemih.

(Baca juga: Kurang Minum Picu Batu Ginjal

Angka keberhasilan ESWL 98%. Masih ada sisa 2% karena ada batu yang teksturnya sangat keras. Dan, makin besar ukuran batu, akan makin keras; sehingga ukurannya dibatasi maksimal <2cm. “Kalau batunya besar, ginjal rusak duluan sebelum batu hancur dengan ESWL,” ujarnya.

Namun jangan takut, ESWL sama sekali tidak berbahaya untuk ginjal maupun organ-organ lain. “Gelombang yang dihasilkan sangat fokus, terintegrasi, dan energinya tidak akan cukup untuk merusak usus dan lain-lain,” terangnya. ESWL dilakukan dengan cara berbaring, telungkup atau telentang. Untuk melokasi batu, digunakan alat bantu X-ray yang terintegrasi dengan USG, sehingga sangat akurat.

Terapi non-invasif lain yakni dengan uretroskopi. Lewat saluran kencing, dimasukkan alat seperti selang yang dilengkapi kamera. Bila ditemukan batu, langsung ditembak dengan laser menjadi serpihan halus. Ini juga untuk batu ukuran kecil (1-2 cm). “ESWL ada kemungkinan gagal 2%. Di sinilah peran uretroskopi. Sekeras apapun batu, dengan laser pasti pecah,” ucap dr. Hery.

(Baca juga: Awas Batu di Ginjal Anak

Prosedur minimal invasif misalnya dengan PCNL (percutaneous nephrolithotomy), atau kerap disebut ‘bor ginjal’. Dibuat sedikit sayatan di kulit (percutaneous), lalu dimasukkan alat seperti selang berkamera, langsung menembus ginjal, “Kita cari lokasi di ginjal yang tidak ada pembuluh darahnya.” Batu langsung dipecahkan, lalu ditarik keluar.

Prosedur ini dilakukan hanya dengan pembiusan lokal. Kalau punya nyali, Anda bahkan bisa ikut melihat prosedurnya melalui kamera. Luka sayatannya minimal, sehingga jauh lebih cepat sembuh. Perawatan apsca operasi pun cukup 3 hari di RS. Bandingkan dengan operasi terbuka pada zaman dulu, yang membutuhkan bius total, luka sayatan yang besar, dan perawatan 7-10 hari pasca operasi. Risiko dan komplikasinya jauh lebih kecil dan ringan ketimbang bedah terbuka.

Tidak ada kontra indikasi untuk PCNL hingga sampai harus dilakukan operasi terbuka. Operasi terbuka biasanya hanya dilakukan bila alat PCNL tidak tersedia, atau rusak. Atau saat pendidikan kedokteran. (nid)