Kenali Penyebab Anak Susah BAB | OTC Digest

Kenali Penyebab Anak Susah BAB

Susah BAB (sembelit) pada anak, umumnya terjadi karena pola makan yang salah. Berapa kali normalnya anak BAB sehari?

Buang air besar (defekasi) merupakan proses alamiah tubuh untuk mengeluarkan kotoran dari dalam. Akibat dari gerakan peristaltik usus, yang disertai relaksasi otot-otot di anus bagian dalam dan luar, sehingga timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).

Seiring pertambahan usia, komposisi feses anak umumnya lebih padat dan frekuensi BAB berkurang. Akibatnya, anak rawan mengalami gangguan pencernaan seperti sembelit, bahkan diare. Studi menunjukkan, persentase sembelit pada bayi 0-6 bulan 15,1% dan meningkat menjadi 38,8% pada usia 6-24 bulan. 

Frekuensi normal BAB anak, tergantung pada umur dan dietnya. Pada bayi, selama 3-4 hari pertama lazimnya mengeluarkan kotoran kental warna hitam kehijauan tidak berbau. Perlahan-lahan berubah menjadi coklat-hijau dan berjumlah sedikit dengan frekuensi sampai 8x sehari. Feses susu mulai keluar setelah satu minggu. Bayi dengan ASI mengeluarkan feses lembek berwarna kuning muda, sedang yang mendapat susu formula memiliki feses padat warna kuning.

Di usia balita, sebagian anak BAB beberapa kali sehari, ada juga yang sekali tiap 2-3 hari. Kedua pola tersebut normal, selama anak tampak sehat dan fesesnya tidak keras atau sakit ketika BAB.

Mengapa Anak Sembelit

Perubahan kebiasaan BAB pada anak, sering karena perubahan pola makanan, penyakit saluran cerna, kurang cairan, faktor psikologis atau efek samping obat tertentu. “Penyebab tersering sembelit pada anak adalah salah dalam diet, yaitu kurang serat,” ujar dr. Eva J. Soelaeman, Sp.A(K).

Sembelit berkepanjangan (kronis) akibat penyakit saluran cerna, umumnya sudah terlihat nyata pada usia awal bayi yang dapat dipastikan bila diperiksakan ke dokter. Pada anak yang lebih besar, sembelit kronis jarang akibat penyakit saluran cerna. Faktor psikologis bisa merupakan faktor utama, seperti anak sengaja menahan BAB karena takut ke toilet atau jijik.

Penyakit saluran cerna yang umum dijumpai, adalah tersumbatnya usus besar bagian bawah akibat lumpuhnya saraf di bagian tertentu usus besar. Akibatnya, bagian tersebut tidak dapat berkontraksi dengan semestinya. Faktor lain penyebab anak susah BAB adalah luka pada dubur sehingga menimbulkan gangguan pada fungsi cincin otot, yang bertugas melepaskan kotoran.

Sembelit juga dapat terjadi karena dehidrasi. Bisa karena kurang asupan air minum, pengaruh cuaca panas, atau pengeluaran air seni terus menerus dan berlebihan. Faktor makanan juga dapat menyebabkan sembelit pada anak. “Misalnya pola makanan yang kurang mengandung serat, susu formula yang tidak cocok, atau kurang makan dalam jangka waktu lama,” ujar dr. Eva. (Puj-jie)

 

Baca juga: Probiotik atasi diare anak