Bagaimana meningkatkan daya tahan tubuh pada anak dan orang dewasa? Peranan mineral zinc tak bisa diabaikan.
Zinc yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai “seng”, dan dalam ilmu kimia dilambangkan dengan Zn, merupakan mineral penting yang terdapat dalam semua sel tubuh mahluk hidup, termasuk tubuh manusia. Lebih dari 300 macam enzim di dalam tubuh manusia memerlukan zinc, sebagai kofaktor untuk menjamin optimasi fungsinya.
Tanpa kehadiran zinc, semua enzim akan mogok kerja. Dapat dibayangkan apa yang bakal terjadi jika pemogokan besar-besaran pasukan enzim terjadi. Beberapa bukti ilmiah menunjukkan, banyak yang menderita defisiensi zinc. Ini menyebabkan rendahnya sistem imunitas (kekebalan) tubuh seseorang, sehingga mudah terserang berbagai penyakit.
Defisiensi zinc dialami sepertiga populasi dunia dan banyak ditemukan bahkan di negara maju sekali pun. Kelompok usia yang berisiko mengalami kondisi ini, mencakup balita dan anak-anak, wanita hamil dan orang usia lanjut.
Kondisi serius yang bisa terjadi akibat defisiensi zinc meliputi diare, infeksi saluran napas, masalah kulit, gangguan fungsi kognitif, gangguan belajar, bahkan sampai keterlambatan pertumbuhan.
Zinc membantu tumbuh kembang anak, serta menjaga kesehatan sistem imun. Zinc diketahui dapat menurunkan tingkat keparahan dan lamanya demam, dan membantu perkembangan koordinasi mata dan tangan dan daya pikir pada anak. Secara positif, zinc mempengaruhi daya ingat, kekuatan otot dan daya tahan pada remaja dan dewasa.
Zinc disebut sebagai mineral penyembuh, yang sangat mendukung fungsi sistem imunitas tubuh. Menurut penelitian, kecepatan penyembuhan luka lebih tinggi pada pasien yang tercukupi kebutuhan zinc-nya. Sebab itu, dianjurkan agar pasien diberi zinc dalam jumlah cukup pada saat pra dan pasca-operasi.
Terapi zinc juga direkomendasikan bagi pasien yang menderita infeksi pernapasan, luka bakar, pembedahan, berbagai luka traumatis akibat kecelakaan, dan penyakit lain yang sangat membutuhkan kinerja penyembuhan yang baik.
Sumber Zinc
Zinc terdapat pada berbagai jenis bahan pangan. Tiram mengandung zinc dalam jumlah terbesar per takaran sajinya. Dalam kehidupan sehari-hari, daging dan unggas memenuhi mayoritas kebutuhan zinc karena lebih sering dikonsumsi.
Sumber-sumber zinc lain yang dapat dikonsumsi adalah: biji-bijian, kacang-kacangan, makanan laut, gandum-ganduman dan produk-produk susu.
Pada riset yang dilakukan di Johns Hopkins Bloomberg School of Public, peneliti menemukan suplementasi zinc setiap hari dapat menurunkan risiko kematian pada anak berusia 12 - 48 bulan, sampai 18 %.
Penelitian lain menunjukkan, zinc secara efektif menurunkan durasi dan tingkat keparahan penyakit, seperti influenza. Selain mengurangi gejala influenza, zinc bermanfaat pada penanganan diare akut. Mengonsumsi zinc secara signifikan mengurangi durasi dan keparahan penyakit. Berbagai penelitian menunjukkan, zinc menurunkan 25% durasi penyakit. (vit)
Baca juga:
- Berkenalan dengan 2 Tipe Imun Tubuh
- Imunomodulator Si Penjaga Daya Tahan Tubuh