Menyebar lewat ludah
Anggota UKK Tumbuh Kembang Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Soedjatmiko, SpA(K), Msi., mengatakan, bayi punya kemungkinan tertular oleh ibu, saudara atau bidan yang merawat.
Bakteri pnemococcus tinggal di tenggorokan dan rongga hidung orang dewasa dan anak yang sehat. Akan masuk ke dalam darah, bila kondisi badan lemah. Penularan lewat percikan ludah, ketika batuk atau bersin.
Menurut penelitian di Mataram (NTB) tahun 1997, pada tenggorokan 484 bayi sehat usia 0-25 bulan, 48% positif pnemococcus (221 bayi). Sementara pada penelitian CB Kartasasmita, dkk (tahun 2002) di Bandung, Jawa Barat, di 4 Puskesmas terdapat 698 balita terinfeksi ringan pnemococcus di nasofaring (hidung – tenggorokan). Bakteri ini juga terdeteksi pada satu bayi yang berumur satu hari.
Jika masuk ke saluran nasofaring, akan menyebabkan radang paru (pneumonia). Ditunjukkan dengan panas tinggi, menggigil, lemas, batuk, sesak napas, sakit dada, muntah dan lesu. Jika masuk dalam darah, menyebabkan sepsis (bakteri berkembang biak dan menyebar dalam darah). Ditunjukkan dengan badan lemah, panas tinggi, muntah, diare, kejang dan tidak sadarkan diri. Angka kematian akibat pnemonia atau sepsis sekitar 7%.
Pada sejumlah penelitian tentang bakteri pnemococcus, di tenggorokan anak sehat ditemukan 38-60% pada anak belum sekolah, 29-35% pada anak sekolah dasar dan 9-25% pada anak SMP.
“Yang menarik, anak adalah sumber penularan ke orang dewasa. Sekitar 18-29% orang dewasa yang serumah dengan banyak anak positif pnemococcus, sementara dewasa yang di rumah tidak ada anak hanya 6%,” terang dr. Soedjatmiko.
Imunisasi PCV-7
Sebagai tindakan preventif, perlu dipastikan kecukupan asupan nutrisi untuk menjaga daya tahan anak, seperti ASI ekslusif, makanan lengkap dan seimbang. Juga, perlu vaksinasi khusus pnemococcus, yakni vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine).
Berdasarkan penelitian terdapat lebih dari 90 tipe bakteri pnemococcus, 11 di antaranya ganas. Vaksin PCV-7 terdiri dari kapsul S. Pneumoniae saccharides yang dapat melindungi dari 7 jenis bakteri pnemococcus.
Menurut penelitian Center for Disease Control and Prevention, vaksinasi dapat mencegah terjadinya 30.000 kasus meningitis di AS. Vaksinasi bisa diberikan pada umur 6 minggu - 9 tahun. Di atas 9 tahun, daya tahan anak sudah meningkat hingga tak perlu divaksin.
Selain itu perlu waspada pada lingkungan yang berisiko tinggi terkontaminasi seperti penitipan anak dan hunian padat. Berperilaku hidup sehat dengan menutup mulut ketika batuk/bersin, hindari mencium bayi dengan mulut, cuci tangan, hindari polusi asap rokok dan asap dapur. (jie)
Pemberian Vaksin Meningitis
- Usia 2-6 bulan; diberikan 4 dosis, jarak dosis pertama dan ke dua adalah 4-8 minggu, dan demikian seterusnya sampai bulan ke-6.
- Usia 7-11 bulan; diberikan 3 dosis; 2 dosis pertama dengan interval 4 minggu, dosis ketiga setelah usia 12 bulan.
- Usia 12-23 bulan; cukup 2 dosis, dengan interval 2 bulan.
- Usia 2-9 tahun; cukup satu dosis.
Baca juga: Menghadang Ancaman Meningitis 1