efek samping vaksin covid-19 tidak berat

Tak Ada yang Alami Efek Samping Berat Setelah Divaksin

Hoax bahwa vaksinasi akan membuat pasien Covid-19 bertambah parah, bahkan ada yang meninggal, semakin “tidak laku” dan diabaikan oleh masyarakat. Setelah Presiden Joko Widodo  dan para petinggi Negara, kini giliran tenaga kesehatan mendapat vaksinasi. Sampai awal Februari 2021, sudah 539.532 tenaga kesehatan di berbagai daerah di Indonesia yang sudah mendapat vaksin Sinovac yang dibeli dari China. Sebagian malah sudah ada yang mendapat  vaksin dosis kedua.

“Sejauh ini semua tenaga kesehatan yang divaksinasi, tidak ada yang mengalami efek samping berat,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, saat konferensi pers via kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa 2 Februari 2021 lalu. Setelah menjalani vaksinasi, presiden, pejabat tinggi Negara dan tenaga kesehatan memang tidak “dilepas” begitu saja.

Menurut Nadia, hasil pemantauan Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunusiasi (Komnas KIPI), “Hingga saat ini semua reaksi terhadap ratusan ribu orang yang sudah disuntik vaksin, hanya bersifat ringan dan tidak ada yang serius." Komnas KIPI adalah lembaga independen, yang bertugas melakukan pemantauan usai penyuntikan vaksin.

Di bawah Komnas KIPI ada Komda (Komisi Daerah) KIPI yang bertugas memantau, bila ada kejadian yang dialami mereka yang sudah divaksinasi. Pemantauan seperti ini biasa dilakukan terhadap vaksinasi lain – bukan hanya vaksinasi Covid-19. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) memang bisa terjadi. Karena itu, dilakukan persiapan sistem pelayanan vaksinasi secara matang oleh petugas pelaksana yang berkompeten, peralatan yang lengkap, dan petunjuk teknis yang jelas. 

Beberapa reaksi pasca penyuntikan vaksin yang bersifat lokal di antaranya sedikit rasa nyeri, kemerahan, atau bengkak pada tempat suntikan. Bisa terjadi reaksi sistemik berupa demam, nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan lemah dan sakit kepala. Bisa terjadi reaksi alergi, maka sebelum penyuntikan petugas biasanya bertanya, apakah yang  bersangkutan memiliki bakat alergi. Kalau sampai terjadi reaksi alergi, petugas umumnya sudah siap menangani sesuai atau tata cara yang sudah ditentukan. Maka, Sekretaris Bio Farma Bambang Heriyanto menyatakan agar masyarakat tidak perlu kuatir, karena reaksi pasca penyuntikan secara umum tidaklah membahayakan.

Menurut Nadia, vaksinasi terhadap tenaga kesehatan menunjukkan optimisme terhadap keamanan dan manfaat vaksin dalam memberi perlindungan diri dari Covid-19. Ia optimistis, jadwal vaksinasi terhadap  tenaga atau petugas kesehatan bisa berjalan sesuai jadwal. Yakni, 1,5 juta tenaga kesehatan sampai akhir Februari 2021.

Diingatkan, selain vaksinasi, “Kita jangan lengah, semua harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes).” Yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan (3M) ditambah  2M (menghindari kerumunan, membatasi mobilitas/bepergian dan berinteraksi). Juga, agar mematuhi PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat). (sur)

___________________________________________________

Ilustrasi: Medical photo created by freepik - www.freepik.com