Kenali Bahaya Kanker Kolorektal | OTC Digest

Kenali Bahaya Kanker Kolorektal

Kanker kolorektal adalah salah satu kanker yang paling bisa dicegah, namun sebagian orang mengabaikannya. Perlu melakukan deteksi dini.

Kanker kolorektal atau kanker usus besar merupakan keganasan yang menyerang jaringan usus besar (kolon) dan rektum (bagian usus paling bawah sampai anus).  Secara global kanker kolorektal merupakan jenis kanker keempat terbanyak di dunia. Tercatat kasus baru sebanyak 17 per 100.000 penduduk, atau 1,3 juta jiwa tiap tahunnya. Data GLOBOCAN 2012 menyatakan, ada 694 ribu kematian akibat kanker usus besar.

Untuk Indonesia, salah satu kasus baru tertinggi pada pria adalah kanker usus besar, yakni 16 per 100.000 penduduk, dengan jumlah kematian 10 per 100 ribu penduduk.

Gejala yang dialami saat kanker ini pertama kali muncul antara lain :

  1. Terjadi perubahan pola defekasi (buang air besar), seperti diare, konstipasi atau feses berbentuk kecil (seperti kotoran kambing) yang tertahan hingga berhari-hari.
  2. BAB yang tidak tuntas.
  3. Adanya bercak darah pada feses.
  4. Kram atau nyeri perut, lemas dan lemah.
  5. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

 

Faktor risiko

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI mencatat terdapat 2 faktor risiko terbesar; yang tidak dapat diubah dan yang bisa diubah.

Faktor risiko yang tidak dapat dirubah seperti :

  1. Usia > 50 tahun.
  2. Riwayat menderita polip (benjolan) usus.
  3. Riwayat menderita infeksi usus besar (colitis ulcerative) atau penyakit Chron.
  4. Riwayat polip atau kanker usus besar dalam keluarga.
  5. Faktor genetik.

Faktor risiko yang dapat dirubah berasal dari pola hidup yang tidak sehat, meliputi :

  1. Konsumsi berlebih daging merah dan daging olahan.
  2. Diet tidak seimbang dan kurang serat.
  3. Kurang aktivitas fisik.
  4. Obesitas, perokok aktif dan pasif.
  5. Konsumsi alkohol berlebihan.
  6. Menderita penyakit gangguan pencernaan yang berulang, atau menderita diabetes melitus tipe 2.

 

Deteksi dini

Kanker usus besar dapat ditemukan lebih awal melalui pemeriksaan awal (deteksi dini). Tujuannya untuk menemukan polip atau pertumbuhan pra kanker untuk mendapat pengobatan yang tepat.

Deteksi dini dilakukan lewat metode pemeriksaan kondisi anus (colok dubur), tes darah samar pada feses. Pemeriksaan kadar CEA (penanda tumor) dalam darah, dan DNA feses. Atau melakukan pemeriksaan penapis tumor M2-PK dari feses.  (jie)

 

Baca juga: Deteksi Kanker Paru