sakit pinggang khas gejala batu ginjal

Bagaimana Membedakan Nyeri Pinggang Karena Batu Ginjal

Pinggang pegal, nyeri atau kaku merupakan keluhan yang pernah dialami setiap orang, setidaknya sekali dalam hidupnya. Tetapi sakit pinggang karena batu ginjal menimbulkan gejala yang khas, sekaligus membedakan dengan sakit pinggang karena sebab lain.

Sakit pinggang (punggung bagian bawah / low back pain) paling sering disebabkan oleh cedera otot atau sendi di area pinggang, bisa akibat posisi tubuh yang salah, mengangkat benda berat atau melakukan gerakan secara berulang.

Tetapi sakit pinggang bisa juga sebagai gejala sakit yang lebih serius seperti gangguan organ ginjal (adanya batu ginjal), infeksi, hingga masalah tulang belakang.

Sakit pinggang dapat berlangsung dalam beberapa hari sampai beberapa minggu, sifatnya hilang – timbul, atau konstan. Sakit terasa hanya di area yang terlokalisasi, atau menjalar hingga ke bokong dan kaki.

Tetapi sakit pinggang yang disebabkan oleh batu ginjal memiliki gejala yang khas, “Nyeri pinggang karena batu ginjal itu konstan. Mau tiduran, nungging, duduk, berdiri, tetap sakit. Sedangkan kalau sakit otot atau tulang biasanya hilang begitu kita ganti posisi. Tapi kalau akibat batu, gak akan hilang,” papar dr. Hery Tiera, Sp.U dari RS Pondok Indah – Pondok Indah, Jakarta, dalam suatu kesempatan.

Nyeri karena batu ginjal bisa berada di pinggang samping - bisa kiri, kanan  atau keduanya -, tergantung batu itu ada di ginjal bagian mana. Sensasi tidak nyaman ini terasa pada area sekitar bawah iga hingga tulang panggul, menjalar dari belakang ke depan.

Selain itu, juga ada gejala penyerta. Yang paling khas yakni urin merah karena mengandung darah. “Kalau ada batu di saluran kencing, dia akan menggesek-gesek saluran hingga terjadi luka, terdeteksilah urin merah,” terangnya.

Kadang, tanda tersebut tidak selalu kelihatan secara kasat mata. Namun bila urin diperiksa di laboratorium, akan terlihat sel-sel darah merah.

 

Penyebab batu ginjal

Batu ginjal merupakan penyakit yang berawal dari efek kebiasaan hidup yang tidak sehat. Penyakit ini bisa menyerang siapapun, baik anak kecil hingga dewasa.

Banyak faktor sebagai pemicu penyakit batu ginjal, diantaranya kurangnya minum, minim aktivitas fisik, banyak mengkonsumsi makanan dan minuman kaya akan kalium, protein, lemak dan juga kebiasaan menahan buang air kecil.

Kotoran yang terdapat dalam darah tersaring oleh ginjal dan terkadang dapat membentuk kristal kemudian menumpuk dalam ginjal. Seiring berjalannya waktu, kristal tersebut membentuk benjolan seperti batu keras.

Batu ini bisa menyumbat saluran urin dan menyebabkan rasa nyeri pada pasien. Meski namanya batu ginjal, batu juga bisa terbentuk di tempat lain sepanjang saluran kemih, seperti di ureter, kandung kemih, atau saluran kencing.

Batu ginjal yang berukuran cukup kecil, kebanyakan bisa dibuang lewat urine dan gejalanya dapat diobati di rumah. Sementara batu yang lebih besar, perlu diobati dengan obat-obatan atau prosedur medis tertentu, seperti penghancuran batu ginjal dengan gelombang suara berkekuatan tinggi (ESWL), atau operasi. (jie)

Baca juga : Batu Ginjal, Tak Harus Operasi