Sisa makanan terutama gula, adalah musuh bagi gigi. Di mulut, terdapat begitu banyak kuman. Salah satu yang paling “ganas” yakni bakteri Mutan streptococcus. Kawanan bakteri ini menyerap sisa makanan dan gula di permukaan dan sela-sela gigi, lalu difermentasi menjadi asam sehingga pH mulut menjadi <5,5. Asam ini mengikis lapisan email yang keras, sehingga bisa terbentuk lubang atau karies pada gigi.
Karies gigi merupakan penyakit kronik, bisa terjadi akibat plak pada gigi. “Plak itu lapisan tipis yang berisi kuman. Hanya empat huruf, plak, tapi akibatnya bisa luar biasa. Plak menyebabkan penyakit pada jaringan penyangga gusi dan lubang di gigi,” tutur DR. drg. Tri Erri Astoeti dari FKG Trisakti, Jakarta, pada sebuah kesempatan. Plak terbentuk dari koloni bakteri di mulut.
Awalnya, karies berwarna putih akibat dekalsifikasi (hilangnya kalsium dari gigi). Lama kelamaan lubang berkembang ke bagian dalam, hingga gigi berwarna coklat/hitam karena jaringan gigi busuk/mati. “Mungkin saja lubang pada gigi tampak kecil, tapi di bagian dalam gigi, kerusakannya sudah luas,” imbuhnya. Itu karena bagian dalam gigi lunak, sehingga lebih mudah rusak.
Karies bisa menyebabkan infeksi, sehingga gusi bengkak, berdarah, dan menimbulkan nyeri. Bila gigi sudah ebrlubang, terpaksa ditambal. Padahal, karies gigi bisa dicegah, “Menyikat gigi itu wajib karena bisa menghilangkan plak.”
Gula tertentu yakni xylitol bisa bermanfaat. Berbeda dengan gula biasa yang merusak gigi, xylitol justru membantu melindungi gigi. Xylitol adalah gula alami, yang berasal dari kayu pohon white birch.
“Ketika menyerap xylitol, bakteri justru akan melemah dan akhirnya mati, karena tidak bisa memfermentasinya menjadi asam,” terang DR. drg. Tri. Karena tidak bisa mempergunakan xylitol sebagai makanan, bakteri di mulut jadi kelaparan dan mati. Jumlahnya berkurang, dan pembentukan plak pun bisa dicegah. Xylitol juga mengurangi perlekatan plak pada gigi, sehingga lebih mudah dibersihkan ketika kita menyikat gigi.
Sejak beberapa tahun lalu, xylitol mulai banyak digunakan dalam permen karet. Tujuannya, agar xylitol ada di permukaan dan sela-sela gigi. Selain itu, “Mengunyah permen karet akan merangsang produksi saliva (air liur).” Perpaduan xylitol dan saliva bisa menetralisir asam dari plak, dan menyempurnakan proses remineralisasi (pengembalian mineral) gigi, yang penting untuk menjaga “kepadatan” email.Permen karet mengandung xylitol sebaiknya dikunyah selama 3-5 menit, setelah sikat gigi atau sehabis makan. sebelumnya, biasakan untuk berkumur dengan air putih sehabis makan, untuk membersihkan sisa makanan dari sela-sela gigi. (nid)