Obat Herbal batu ginjal dengan Tempuyung
Tempuyung

Tempuyung Peluruh Batu Ginjal

Tempuyung (Sonchus arvensis) merupakan tanaman obat asli Indonesia yang tumbuh  menahun, tegak dan mempunyai akar tunggang yang kuat.  Banyak tumbuh  pada ketinggian 50 - 1.650 m dpl. Tempuyung  menyukai tempat terbuka atau sedikit terlindung, seperti tebing, pematang dan saluran air. Tinggi tanaman bisa mencapai 2 meter,  daun tunggal berwarna hijau, berbentuk  lonjong dengan ujung runcing. Warna daun hijau dan bunganya kuning cerah.

Semua bagian dapat dimanfaatkan mulai akar, daun, batang dan bunga. Secara tradisional, tempuyung digunakan untuk menghancurkan batu ginjal. Di China, daun tempuyung dimanfaatkan selain untuk mengobati batu ginjal, juga batu kandung kemih dan batu empedu.       

Penelitian Prof. Dr. Sarjito dari UGM Yogyakarta menunjukkan, kalium dalam tempuyung dapat membantu menghancurkan batu ginjal. Penelitian dilakukan dengan merendam batu ginjal dalam rebusan daun tempuyung pada suhu kamar dan pada suhu 30-35°C. Bahan percobaan tadi ada yang digoyang seperti gerakan tubuh manusia, ada yang tidak. Setelah itu batu ditimbang dan kalsium dalam larutan diukur. Hasilnya, semua batu ginjal berkurang bobotnya.

(Baca juga: Herbal Peluruh Batu Ginjal)

Penelitian lain melaporkan, kandungan flavonoid total dalam daun tempuyung sekitar 0,1% dan bagian akar 0,5%. Golongan flavonoid yang terbesar adalah apigenin-7-O-glukosida. Golongan flavonoid ini berpotensi baik dalam menghambat kerja enzim ksantin oksidase dan superoksidase, yang berperan sebagai katalisator pembentukan asam urat. Seperti diketahui, kandungan asam urat yang berlebih bisa memicu terjadinya batu ginjal.

Secara tradisional  tempuyung segar atau kering dapat digunakan, dalam bentuk  ramuan maupun tunggal, dengan cara direbus. Tempuyung segar sekitar 5-10 gram direbus dalam air 800 cc (sekitar 4 gelas) hingga mendidih dan tinggal 2 gelas. Dinginkan dan minum 2x/hari 1 gelas, satu jam sebelum makan atau 2-3 jam setelah makan. Agar kualitas rebusan terjaga, rebusan diminum tidak lebih dari 1x24 jam. Jangan merebus dengan panci alumunium atau besi. Gunakan kuali tanah atau panci dari bahan kaca.  (jie)