Memberantas nyamuk tidak harus dengan obat antinyamuk berbahan kimia. Bisa dibuat lavitrap, yang dapat memerangkap jentik nyamuk. Ini dapat melengkapi 3M (menutup, menguras, mengubur) barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti penyebar virus dengue, zika dan chikungunya.
Siapkan botol bekas air mineral ukuran sedang/besar, cutter, potongan kasa nyamuk atau kelambu bekas, kresek hitam dan selotip. Potong botol jadi dua tepat di tengah. Lubangi dasar tutup botol, lalu tutup lubang dengan kasa/kelambu. “Yang jadi kunci di sini adalah tutupnya,” ujar dr. Lula Kamal dalam diskusi 3M Plus Lavitrap dengan HIT di Jakarta.
Pasang tutup di mulut botol, letakkan potongan botol bagian atas secara terbalik, di atas potongan botol bagian bawah. Bungkus sekeliling botol dengan kresek, lalu rekatkan ujung kresek dengan selotip. Selanjutnya, isi botol dengan air sampai hampir mencapai tutup botol. Lavitrap pun siap digunakan. Botol dibungkus kresek hitam karena nyamuk senang di tempat gelap.
Tempatkan lavitrap di kebun dan/atau sudut rumah. Alat ini wadah bagi nyamuk untuk bertelur. Saat telur menetas dan menjadi larva (jentik) sekitar seminggu kemudian, buang airnya ke tanah yang kering dan terkena sinar matahari. Jentik pun akan mati begitu berada di tanah. Setelah itu, cuci bagian dalam lavitrap, isi dengan air baru.
Bagaimana bila kita lupa membuang air dari lavitrap, dan jentik sudah menjadi nyamuk dewasa? Tenang. “Nyamuk tidak bisa terbang keluar karena terperangkap kain kasa,” ujar Lula.
Agar lebih efektif, air bisa dimodifikasi, seperti diutarakan dr. Ririe Fachriani Malisie, anggota Dewan Pakar IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Riau. Secara alamiah, nyamuk tertarik aroma manis. “Tambahkan ragi seujung kuku dan sedikit gula merah. Rasa manis akan bertahan, dan nyamuk bisa menciumnya,” ujar dr. Ririe. Lavitrap telah diujicoba di Riau sejak satu bulan lalu. Di beberapa kelurahan di Kota Pekanbaru dan bandara, angka bebas jentik sampai 0% (nid)