Penyakit Akibat kekurangan Vitamin D | OTC Digest
Bahaya karena kekurangan vitamin d

Penyakit Akibat kekurangan Vitamin D

Takut kulit hitam karena terpapar sinar matahari? Pakai tabir surya, berlama-lama di ruangan ber-AC, atau di ruangan dengan kaca antipanas. Perilaku ini menyebabkan kita kekurangan vitamin D.

Bagi dr. Siti Anissa Nuhoni, SpKFR, dari Departemen Rehabilitasi Medik RSCM-FKU, wanita tidak semestinya berlebihan seperti itu. Sinar matahari pagi sangat menyehatkan. Menghindari itu,”Menyebabkan paparan sinar UV (ultra violet) B di kulit minim. Terjadi devisiensi vitamin D3 kulit dan kadar kalsitriol menurun.”

Sinar UV berperan mengaktifkan provitamin D3 yang tersimpan di kulit. Vitamin D sendiri memiliki molekul aktif, yakni kalsitriol, yang berperan dalam metabolisme menyerap kalsium ke dalam tulang, fungsi otot, sekaligus sebagai immunomodulator yang berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh.

Sebaliknya kekurangan asupan vitamin D meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, dislipidemia, diabetes, hipertensi, depresi, bahkan berhubungan dengan penyakit autoimun.

Pada penelitian di University of Tulsa, Amerika Serikat ditemukan, atlet yang kekurangan vitamin D dalam darah tidak mampu mengangkat beban berat, berlari cepat atau melakukan lompatan jauh dan tinggi. Hal ini karena, vitamin D memiliki manfaat untuk membuat otot lebih berkontraksi.

Studi lain tahun 2013 menyatakan adanya hubungan antara kekurangan vitamin D dengan depresi; penderita depresi diketahui memiliki kadar vitamin D yang rendah dalam darah. Vitamin D ditengarai bekerja di area otak dan berdampak pada hormon serotonin dan dopamin yang mempengaruhi mood.

Baca juga : Kekurangan Vitamin D Sebabkan Disfungsi Ereksi?

Beberapa gejala kekurangan vitamin D sebenarnya mudah dikenali. Mulai rasa pegal, mudah lelah, lesu, hingga perasaan muram. Namun, gejala-gejala tersebut umumnya selalu dianggap sebagai gejala kelelahan biasa sehingga tidak dihiraukan lebih jauh.

Kekurangan vitamin D, sebagaimana diketahui, meningkatkan risiko osteoporosis. “Penelitian menunjukkan, terpapar sinar matahari sebelum pukul 09.00 pagi atau sore setelah pukul 15.00 selama 10 menit sehari, dapat membantu menguatkan tulang,” ujar dr. Anisa.

Tulang manusia adalah organisme yang “hidup”. Tulang mengalami proses penghancuran dan pembangunan kembali. Proses remodeling tersebut berlangsung seumur hidup. Asupan kalsium, vitamin D dan keseimbangan hormon estrogen yang terjaga, membuat proses remodeling tulang berjalan seimbang.

Kebutuhan vitamin D  90% dari sinar matahari, sementara yang lain bisa dipenuhi dengan konsumsi makanan seperti ikan seperti tuna, makerel (ikan tenggiri, kembung), salmon, telur, susu, dan lainnya. (jie)