Pentingnya Masker untuk Menghindari ISPA di Tanah Suci | OTC Digest
mekkah_haji_masker_ispa_panas_dehidrasi

Pentingnya Masker untuk Menghindari ISPA di Tanah Suci

Labbaikallahumma Labbaik. Sejak 30 Juli lalu, Jemaah Haji Indonesia sudah mulai berangkat ke Tanah Suci. Bergabung dengan sekitar sekitar 2 juta umat muslim lainnya di Mekkah. Tahun ini, para Jemaah  diperkirakan akan menghadapi musim panas yang ekstrim, dengan suhu bisa mencapai 53oC di siang hari.

“Keadaan udara panas, kering, berdebu, serta dehidrasi, rentan menyebabkan timbulnya berbagai gangguan pernapasan, termasuk Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),” ujar Dr. dr. Mukhtar Ikhsan, Sp.P(K), MARS, FIRS selaku Ketua Kelompok Kerja Kesehatan Haji, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dalam press release oleh PT 3M Inonesia yang diterima OTC Digest. Ditambah lagi, begitu banyaknya orang berkumpul di satu tempat; membuat penyakit yang menular melalui udara begitu cepat menyebar dari satu orang ke orang lain.

Flu, kekambuhan asma hingga radang paru, memang jadi ‘langganan’ penyakit yang menjangkiti banyak Jemaah Haji setiap tahun. Selain itu, juga ada risiko penyebaran virus MERS-coV (Middle East Respiratory Syndrome coronavirus) yang kerap terjadi di daerah Arab Saudi. Penyakit ini khususnya berasal dari unta. “Untuk itu, disarankan memakai masker, terutama bila berada di luar ruangan,” imbuh Dr. dr. Mukhtar.

Masker berfungsi menutup hidung dan mulut, sehingga tidak mudah teriritasi oleh debu, kuman, bulu unta, dan berbagai zat iritan lainnya. Pemakaian masker juga dianjurkan oleh pemerintah, melalui GEMMAS (Gerakan Memakai Masker).

Pilihlah masker dengan filter efisiensi tinggi, dan dilengkapi dilter elektrostatis. Filter efisiensi adalah ukuran seberapa efisien suatu filter/saringan menghilngkan partikel dari aliran udara saat melewati filter. Makin tinggi nilainya, makin baik filter tersebut. Paling baik bila mendekati nilai 100%.

Lebih baik lagi bila masker dilengkapi dengan filter elektostatis, yang akan menangkap debu dengan muatan listrik statis. Bukan berarti masker memiliki aliran listrik, tapi material yang digunakannya bersifat elektrostatis. Bila dianalogikan, mirip plastik yang bisa menarik rambut, padahal plastik tidak dialiri listrik.

Masker dengan lapisan dalam terasa lebih nyaman di kulit. Jangan lupa, prioritaskan masker yang dapat menutupi hidung dan mulut dengan optimal.

Hindari ISPA, selamat menunaikan ibadah Haji. (nid)

________________________________

Ilustrasi: Abdullah_Shakoor / Pixabay.com