Kembali Intim Seperti Malam Pertama | OTC Digest

Kembali Intim Seperti Malam Pertama

Kapan terakhir kali Anda meraksakan sensasi berhubungan seperti di malam pertama? Seiring berjalannya waktu dalam berumah tangga, mungkin mulai timbul “virus” kejenuhan. Ujungnya, pertengkaran kerap terjadi. Sementara, “Jika pasangan suami-istri bolak-balik bertengkar, pasti ada yang salah di tempat tidur,” ungkap Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG dari FKUI/RSCM, Jakarta.

Mencari kesenangan di luar, jelas bukan solusi. Justru, kehangatan bersama pasangan yang perlu dibangun kembali. Seperti disebutkan oleh Dr. dr. Ovy, seks adalah penguat dari hubungan rumah tangga, “Hubungan keluarga dan suami-istri yang sehat adalah hubungan seks yang harmonis.”

Ini butuh sedikit perjuangan. “Sex is challenge,” ujar Dr. dr. Ovy. Kuncinya ada pada tiga hal: komunikasi, eksplorasi dan kreativitas. Hubungan seks bukan sekedar rutinitas di tempat tidur. Komunikasi yang baik perlu dibangun, “Cari tahu, apa yang disenangi oleh pasangan.” Komunikasi juga akan mencairkan kebekuan dalam hubungan sehari-hari. Ini akan membuat “letupan-letupan” kehangatan dan perasaan sayang, yang membuat Anda dan pasangan rileks. Dalam keadaan rileks, melakukan hubungan intim yang berkualitas adalah soal mudah.

Kedua, eksplorasi. Kadang kala, kita sendiri tidak tahu apa yang kita suka. Maka, tak ada salahnya mencoba variasi posisi. Tak perlu malu untuk mencari tahu berbagai cara foreplay, baik dari teman hingga film atau majalah dewasa. “Setengah dari orgasme sudah tercapai dengan foreplay yang OK,” ujar Dr. dr. Ocvy. Jangan takut bereksplorasi dan mencoba, selama dalam koridor yang benar dan sehat. Ini berarti dengan cara yang benar (berhubungan di vagina, bukan di anus), dan monopartner. “Seperti makanan. Yang penting gizi seimbang; dimasak seperti apa, sesuai selera tiap orang. Coba variasi seks, tapi kalau tidak suka ya tidak usah dilanjutkan,” ujar Dr. dr. Ovy.

Seks menuntut kreativitas. Bagaimana mungkin tercipta hubungan seks yang berkualitas hanya dengan daster kumal; tidak ada sentuhan, tidak ada joke? Jika selama ini kaum hawa berdandan ketika hendak bepergian, tak ada ruginya berdandan untuk suami. Kenakan pakaian yang membuat Anda merasa seksi dan cantik. Jika memungkinkan, ubah suasana kamar. Warna dan penataan kamar bisa sangat memengaruhi mood dan suasana hati. Ini juga bisa menghilangkan kejenuhan dan membuat Anda dan pasangan seperti sedang berlibur di hotel.

 

Bukan soal ukuran

Banyak laki-laki berpikir, alat kelamin yang besarlah yang bsa memuaskan istri, sehingga minum obat kuat atau pergi ke Mak Erot. “Menurut saya tidak. Banyak sekali perempuanyang mengatakan, yang ia sukai dari pasangannya adalah kesantunan dan romantismenya. Itu yang membuat mereka bisa menikmati hubungan seks; bukan alat kelamin yang besar,” tutur dr. dr. Ovy.

Sebaliknya perempuan sering menganggap, ukuran liang vagina yang kecil yang disenangi suami. Berbondong-bondonglah kaum hawa menjalani vaginoplasti. “Padahal bukan itu intinya,” tegas Dr. dr. Ovy. Seks adalah sesuatu yang dinamis, bukan hal “gratis” yang bisa didapatkan begitu saja tanpa usaha. Perlu komunikasi, eksplorasi dan kreativitas dari kedua belah pihak. (nid)