Alga Merah Tingkatkan Kepadatan Tulang | OTC Digest

Alga Merah Tingkatkan Kepadatan Tulang

Alga atau ganggang banyak digunakan sebagai bahan pembuat makanan, seperti agar-agar, nori atau lembaran rumput laut yang digunakan untuk membungkus sushi. Tumbuhan laut ini dikenal sejak jaman dulu sebagai sumber makanan yang kaya gizi.

Dari bermacam jenis ganggang, alga merah ialah yang banyak digunakan sebagai bahan pembuat agar-agar. Ternyata ganggang jenis ini memiliki efek antioksidan paling tinggi dibandingkan jenis alga lainnya.

Sebuah manuskirp di China mengatakan jaman dulu alga merah merupakan makanan mewah yang disajikan untuk raja-raja. Manfaatnya adalah untuk melancarkan “qi” sehingga badan lebih berenergi dan sehat.

Tapi penelitian modern menunjukkan bahwa alga merah, khususnya jenis Lithothamnion calcareum mampu memperbaiki kepadatan tulang karena kandungan kalsiumnya. Jenis alga merah yang ada di daerah Irlandia ini 12 % mengandung kalsium, selain itu juga kaya akan 1% magnesium, zinc, selenium, zat besi dan lebih dari 70 mineral lainnya.

Baca juga : Alga Merah Cegah Kanker Usus

Penelitian menunjukkan bahwa kalsium pada alga merah ini lebih mudah diserap dibandingkan dengan standar kalsium karbonat yang dibuat oleh industri ketika diujicobakan untuk total kalsium dalam darah.  

Sebuah riset dilakukan oleh Departement of Pathology, University of Michigan Medical School, Amerika Serikat. Tujuannya untuk melihat apakah mineral dalam alga merah Lithothamnion calcareum dapat digunakan sebagai suplemen makanan pencegah tulang keropos.  

60 tikus sehat dibagi menjadi 3: kelompok pertama menerima makanan yang mengandung 20% lemak dari minyak jagung atau makanan tinggi lemak (high-fat Western-style diet / HFWD ), kelompok kedua diberi makan HFWD dengan ditambah ekstrak alga merah. Sementara kelompok terakhir (kelompok kontrol) diberi makanan rendah lemak (5% lemak dari minyak jagung). Diobservasi selama 15 bulan.

Hasilnya terjadi penyusutan mineral dalam tulang pada tikus betina yang mendapat makanan HFWD, demikian pula kepadatannya dibandingkan tikus dengan makanan rendah lemak. Kerusakan tulang tidak terjadi pada tikus yang diberi ekstrak mineral dari alga merah.

“Bahkan tikus yang menerima suplementasi mineral walaupun dengan diet tinggi lemak, memiliki struktur tulang yang lebih baik dibandingkan tikus betina dengan diet rendah lemak,” ungkap Muhammad Nadeem Aslam, salah satu peneliti.

Sementara itu studi pada wanita pra-menopause yang mengonsumsi ekstrak alga merah menunjukkan superioritasnya dibanding suplemen kalsium lain. Mineral unik ini juga tampak dapat mencegah dan membalik proses osteoporosis, selain itu juga menjaga kesehatan gigi.

Studi pada 70 penderita osteoartritis menunjukkan, pada mereka yang mengonsumsi ektrak ganggang merah dilaporkan penurunan kejadian sakit, kekakuan sendi. Suplementasi ganggang merah ini juga membantu meningkatkan kualitas tidur, mendukung fungsi pembuluh darah jantung sehingga mampu meningkatkan kesehatan secara umum. (jie)