Sekali masuk ke tubuh, virus cacar air (Varicella zoster) tidak pernah hilang dari dalam tubuh. Virus ini tidur di dalam simpul saraf dan bisa bangkit kembali suatu waktu. Kemunculannya tidak bisa diprediksi, tapi meningkat pada usia yang lebih tua (>50 tahun) karena daya tahan tubuh yang menurun.
Herpes zoster umumnya hanya mengenai satu sisi tubuh dan pada satu kelompok persyarafan. Misalnya hanya di punggung, wajah atau bagian lain.
Bila muncul di wajah, bisa mengenai mata (herpes zoster oftalmika / HZO). Selain menyerang kulit mata bagian luar, juga menyerang organ mata dan bisa menyebabkan kerusakan permanen. Lebih jauh mengenai HZO, OTC Digest mewawancara dr. Lukman Edwar, Sp.M dari FK Universitas Indonesia / RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Berapa besar angka kejadian HZO?
Hampir semua orang pernah mengalami infeksi cacar air, dan sampai saat ini beberapa infeksi tidak bisa sembuh sepenuhnya. Di Amerika Serikat (AS), 10-20% mengalami reaktivasi (muncul kembali). Di Taiwan menunjukkan peningkatan angka kejadian pada usia lebih tua, khususnya 60-70 tahun ke atas.
Laporan Departemen Kulit RS Prof. Dr. RD Kandou, Universitas Sam Ratulangi, Manado, pada 2008-2013 kejadian HZO 39/224 kasus HZ atau sekitar 17%; merupakan kedua terbanyak setelah HZ di daerah dada (toraks).
Seperti apa gejala awalnya?
Sama seperti infeksi virus lainnya; demam, tidak enak badan dan rasa tidak nyaman di daerah persendian dan otot. Selanjutnya, terasa sakit di daerah sekitar wajah (mata); rasa terbakar di dahi dan sakit kepala di satu sisi.
Herpes zoster mengenai saraf-saraf sensorik, bukan motorik. Karenanya tidak menyebabkan lumpuh, tapi bisa membuat baal. Beberapa hari kemudian muncul ruam dengan cairan. Hari-hati bila ruam muncul di hidung, itu tanda herpes akan menyerang ke mata.
Bila mulai masuk ke mata, mata berwarna merah dan berair seperti umumnya infeksi / peradangan di konjunktiva. Konjunktiva adalah lapisan transparan pada mata yang kaya pembuluh darah. Bila terjadi peradangan, pembuluh darah akan melebar.
Gejalanya antara lain rasa tidak nyaman, mengganjal, panas, berair, belekan terutama di pagi hari karena produksi air mata makin banyak. Ini respon tubuh untuk mengencerkan zat asing / faktor-faktor peradangan yang ada di sekitar mata.
Apa bahayanya terhadap mata?
Kustra (koreng) yang terjadi pada kelopak mata, akan mengganggu kemampuan berkedip. Infeksi bisa mengganggu di kemudian hari, bila melibatkan beberapa komponen mata. Bila hanya terjadi di kulit mungkin tidak apa-apa, tapi kalau sampai melibatkan bola mata akan mengganggu penglihatan.
Bila mengenai kornea mata, akan terjadi keratitis. Kalau infeksinya terlalu lama bisa terjadi jaringan parut dan terbentuk pembuluh darah baru; ini sama sekali tidak bagus karena akan terus mengejar ke bagian tengah mata.
Bekas infeksi bisa menyebabkan gangguan penglihatan permanen. Satu-satunya penanganan untuk kasus seperti ini adalah cangkok kornea. Bila infeksi masuk lebih dalam lagi, sel-sel radang bisa menyebabkan perlekatan antara iris dengan lensa sehingga memicu katarak.
Gangguan lebih berat, terjadi bila infeksi masuk ke saraf mata dan mengenai retina; akan terjadi kematian sel-sel retina. Dalam keadaan ini, kadang tidak terlihat ruam di mata, lalu penglihatan mulai terganggu; berbayang, benda-benda tampak beterbangan karena terjadi peradangan di bola mata.
Bagaimana pengobatannya?
Sekarang jarang terjadi kebutaan karena penangan sudah bagus sejak awal. Dengan deteksi dini dan pengobatan awal, hasilnya baik; golden period-nya hanya hitungan hari.
Agak sulit menentukan diagnosa herpes zoster bila baru muncul ruam dan rasa baal. Bila muncul lenting di satu sisi tubuh, meski tidak banyak, kita tahu bahwa itu herpes zozter. Pengobatan dengan antivirus oral (minum) sekitar 2 minggu dan umumnya langsung baik.
Tetapi jaringan parut yang sudah terbentuk tidak bisa pulih lagi. Kornea tidak bisa jadi jernih lagi kalau sudah keruh, karena bekas infeksi akan jadi putih.
Bagaimana mencegahnya?
Vaksinasi sangat membantu. Andai pun terjadi, tidak berat. Tidak sampai mengenai bola mata. Memang, tidak ada jaminan kita tidak akan terkena herpes zozter dengan vaksinasi. Risiko tetap ada, tapi berkurang.
Bila kita bandingkan dengan yang belum divaksin, vaksinasi mengurangi tingkat keparahan dan keterlibatan organ-organ lain. Kombinasi vaksinasi dengan diagnosis dini dan pengobatan yang adekuat, memberikan hasil yang sangat bagus. (nid)