Sereal untuk Sarapan | OTC Digest

Sereal untuk Sarapan

Sebagian anak hanya minum susu untuk sarapan. Secara teori, susu cepat meningkatkan kadar gula darah karena bentuknya cair. Di satu sisi, hal ini baik untuk segera mengganti energi dan gula yang rendah saat bangun pagi. Di sisi lain, jadi cepat terasa lapar. “Silakan minum susu, karena susu mengandung karbohidrat, lemak, protein dan mineral (kalsium). Tapi dalam jangka panjang, kalau hanya sarapan minum susu, jadinya kurang optimal,” terang Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS, Guru Besar Ilmu Gizi IPB (Institut Pertanian Bogor). Selain minum susu, sebaiknya juga mengonsumsi buah seperti pisang atau stroberi. Atau, tambahkan sedikit sereal.

Sereal merupakan biji-bijian dari sejenis tanaman rumput (serealia). Jenis serealia cukup beragam. Yang biasa diolah untuk sereal sarapan yakni gandum, oat (haver) dan jagung. Masing-masing memiliki keunggulan sendiri dan rasa yang berbeda, sesuai selera.

Serealia mengandung tiga unsur: kulit ari, endosperma, dan inti biji atau lembaga (germ). Bagian kulit utamanya kaya akan serat dan vitamin B. Endosperma  mengandung pati (karbohidrat) dan protein, dan inti biji utamanya mengandung antioksidan seperti vitamin E, dan lemak yang sehat.

Sayangnya dalam mengolah serealia menjadi sereal siap makan, kulit ari umumnya terbuang dalam proses penggilingan biji. Inti biji dibuang untuk mencegah produk berbau tengik karena kandungan minyaknya. Padahal, kedua komponen ini yang menambah “bobot” sereal. Dengan kemajuan teknologi, kini telah tersedia sereal yang berasal dari biji-bijian utuh; sereal seperti ini lebih disarankan.

Sereal yang sudah diolah dengan berbagai bentuk, warna dan rasa memang lebih enak dan lebih menarik bagi anak. Namun, kandungan gula, garam dan lemaknya terlampau tinggi. Perhatikan kandungan ketiga zat ini dengan membaca baik-baik label makanan pada kemasan. Anjuran konsumsi gula per hari yakni 50 gram (4 sendok makan), garam 5 gram (1 sendok teh) dan lemak 78 gram. Rekomendasi WHO, produk kemasan dianggap baik bila kandungan gulanya <20% AKG (Angka Kecukupan Gizi). Beberapa produk sereal menggunakan gula hanya pada permukaannya.

Sangat dianjurkan mengonsumsi sereal bersama susu, sebagai sumber protein, lemak dan kalsium. Lebih bagus lagi bila ditambahkan potongan buah, sehingga mengandung lebih banyak vitamin dan mineral. Bosan dengan susu? Bisa diganti yogurt. Sereal yang tidak diolah seperti haver, bisa dijadikan bubur dan disajikan dengan kaldu ayam atau lauk lain, sebagai pengganti bubur beras.

Sedang ngetren overnight oat. Caranya, campur oat dengan susu/yogurt di dalam toples kecil, lalu simpan di kulkas semalaman. Keesokan harinya, tinggal tasmbahkan potongan buah dan kacang-kacangan. Praktis, kaya nutrisi, dan bisa dibawa untuk dimakan dalam perjalanan.

Banyak cara mengolah sarapan agar rasanya enak dan tampilannya menarik. “Bila ada komitmen, bisa dilakukan. Demi kebaikan anak-anak dan keluarga,” tutur Prof. Hardin. (nid)

 

Baca juga:

Pagi Hari, Jangan Lupa Sarapan

Porsi Kecil tapi Lengkap