Prosedur dan resiko kegagalan bayi tabung

Prosedur Bayi Tabung

Ibu yang mengalami keguguran berulang, bisa melakukan inseminasi (intrauterine insemination/IUI) atau bayi tabung (in vitro fertilization/IVF). Pada inseminasi, sperma suami berkualitas terbaik dimasukkan ke rahim dan pembuahan terjadi secara alami dalam rahim. Pada bayi tabung, pembuahan terjadi di luar tubuh ibu.

Perlu pemeriksaan sebelum melakukan program bayi tabung. Infeksi, kelainan endokrin atau kelainan imun perlu diatasi dulu. Menurut dr. Indra Gusti Mansur DHES., Sp.And., pada ACA masalah ada pada sirkulasi darah ke plasenta. Jadi,. meski pembuahan berhasil dilakukan melalui bayi tabung, kelangsungan kehamilan membutuhkan sirkulasi darah yang baik. Pada ASA, jika tubuh ibu menyerang sperma suami, janin juga akan diserang.

Keberhasilan bayi tabung 35-50% bagi pasangan usia <35 tahun; 20-25% bagi pasangan usia 40 tahun. Agar keberhasilan tinggi, perlu sedikitnya 8 sel telur berkualitas. Dilakukan pengobatan hormonal, agar ovarium menghasilkan folikel dan sel telur yang cukup.

Risiko kegagalan atau keguguran pada metode bayi tabung, bisa dicegah dengan teknik intracytoplasmic morphologically selected sperm injection (IMSI). 

Proses pembuahan

Pada bayi tabung, sel telur dibuahi di luar tubuh ibu. Yaitu di medium cair dalam tabung yang komponennya serupa dengan yang ada di rahim. Secara garis besar, prosedur bayi tabung adalah tahap stimulasi indung telur (ovarium), tahap supresi, tahap pengambilan sel telur, tahap pembuahan, dan transfer embrio.

Stimulasi dilakukan untuk merangsang indung telur, agar menghasilkan banyak sel telur,  dilakukan dengan menyuntikkan obat hormonal, dimulai pada hari kedua haid untuk mendapatkan 8-10 folikel telur yang berkembang. Pada tahap supresi, diharapkan sel telur matang dan tidak pecah secara alami. Sel telur yang matang disedot dari ovarium dengan jarum, melalui vagina di bawah pengawasan USG.

Pada tahap pembuahan, sperma dipertemukan dengan sel telur di media yang telah disiapkan. Sel telur yang telah dibuahi akan membelah menjadi embrio. Proses ini biasanya berlangsung sekitar 5 hari. Embrio yang baik memiliki beberapa sel yang aktif membelah. “Embrio hasil pembuahan dimasukkan ke rahim, dengan harapan berkembang menjadi bayi,” jelasnya.

Dokter akan memasukkan tabung tipis berisi embrio ke vagina ibu melalui leher rahim, sampai ke dalam rahim. Jika embrio menempel (implantasi) pada lapisan rahim dan tumbuh, terjadilah kehamilan. Kontrol kehamilan bayi tabung harus intens, untuk menghindari kehamilan bermasalah. Misalnya, ada janin tetapi tidak berkembang, atau kantong janin kosong dan banyak hal lagi. (puj)