Minyak Angin Modern | OTC Digest

Minyak Angin Modern

Minyak angin identik dengan kuno. Langsung terbayang aroma yang menyengat yang berkesan jadul. Ini Berasal dari kandungna minyak kayu putih, yang memang kerap digunakan sebagai campuran dalam minyak angin.

Beberapa tahun terakhir ini marak “minyak angin modern”. Kemasannya kecil dan dilengkapi roll on sehingga praktis dibawa-bawa dan lebih mudah dipakai; tinggal oles tanpa khawatir tumpah. Kandungannya sedikit berbeda; umumnya tidak menggunakan minyak kayu putih sehingga aromanya lebih ‘modern’. “Salah satu kandungannya champor (kamper),” ujar Prof. Dr. R. Sidik, Guru Besar Emeritus Universitas Padjadjaran, Bandung.

Dalam bahasa Indonesia, kamper berarti kapur barus. Sebenarnya, kamper adalah zat putih-transparan seperti lilin dengan aroma kuat, hasil penyulingan kayu champor laurel (Cinnamomum camphora). Pohon ini banyak terdapat di Sumatera dan Borneo, Kalimantan. Situs webmd.com menyebutkan, champor untuk keperluan pengobatan bisa dioleskan pada kulit atau dihirup. Pengolesan di kulit dapat membantu meredakan gatal dan nyeri. Juga bisa digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kuku jari kaki, wasir dan meredakan nyeri akibat osteoartritis.

Secara umum, champor dioleskan ke kulit untuk meningkatkan aliran darah dan sebagai pelawan iritasi. Ini akan mengurangi nyeri dan bengkak. Jangan oleskan champor pada luka terbuka karena akan masuk ke tubuh dengan cepat dan dalam konsentrasi tinggi, sehingga bisa menyebabkan keracunan.

Mentol adalah zat lain yang kerap dikombinasikan dengan champor dalam minyak angin modern. Mentol adalah zat yang terdapat dalam tanaman peppermint. University of Maryland, Amerika Serikat, menemukan bahwa mentol bekerja sebagai dekongestan (pelega nafas) dan ekspektoran (peluruh dahak), mengencerkan lendir dan membantunya keluar dari saluran nafas.

Untuk pemakaian di kulit, mentol membantu meredakan pegal-pegal dan nyeri otot. Mentol memicu rangsang dingin pada reseptor kulit, tanpa membuat tubuh kedinginan. Sebaliknya, menciptakan efek rileks dan nyaman, sehingga mentol biasa digunakan untuk mengatasi mabuk perjalanan.

“Bahan dasar minyak angin modern biasanya alhokol,” kata Prof. Sidik. Namun ada juga yang berupa minyak, bisa dipilih sesuai selera. Pelarut alkohol membuat minyak angin lebih ceopat “kering” dan tidak meninggalkan bekas berminyak atau bau tengik. Namun bagi yang sensitif terhadap alkohol, ada baiknya memilih yang berbahan dasar minyak. Agar aroma beragam dan segar, umumnya ditambahkan wewangian lain misalnya lemon.

Minyak angin, apapun bentuknya, namun meredakan gejala yang dikeluhkan oleh tubuh, namun tidak mengobati penyebabnya. Bila keluhan berkepanjangan, ada baiknya berkonsultasi kie dokter sehingga penyebabnya bisa dituntaskan. (nid)

 

Baca juga: Khasiat Obat Gosok