Mencegah Saraf Terjepit | OTC Digest

Mencegah Saraf Terjepit

Usia Anda >32 tahun? Usia ini berisiko tinggi mengalami saraf terjepit (Hernia Nucleus Pulposus /HNP). Ada penurunan 1% fungsi organ per tahun akibat proses penuaan (aging), termasuk pada bantalan antarruas tulang belakang. Kandungan air, kolagen dan prostaglandin (jenis asam lemak yang berfungsi mengatur kontraksi otot) menurun hingga bantalan menipis.

Risiko bertambah pada mereka yang gemuk yang mengakibatkan beban tulang belakang bertambah,  suka melakukan gerakan memutar tiba-tiba sepertisaat main golf, menyetir terlalu lama, cara duduk yang salah, mengangkat beban dengan cara salah (membungkuk bukan berjongkok), dan lain lain.

Menurut dr. Muki Partono, Sp.OT, dari RS Pondok Indah, “Punggung terpapar beban setiap kita beraktivitas.” Saat tidur telentang pun punggung ‘memikul’ beban sekitar 25 kg. Posisi tidur miring tekanan di punggung naik menjadi 75 kg, berdiri antara 100-150kg, duduk tegak 125-175 kg, duduk membungkuk sampai 200kg. Dan menjadi 275 kg saat duduk membungkuk plus membawa beban. 

Mencegah saraf terjepit harus secara menyeluruh;  menjaga berat badan, melakukan peregangan sebelum olahraga, memilih olahraga yang sesuai dan hindari mengangkat beban dengan cara membungkuk. Bagi yang sering mengangkat barang berat, gunakan korset – seperti yang biasa dipakai atlet angkat berat - untuk membantu menopang tulang belakang  dan mencegah kerusakan saraf.  

 “Gunakan peralatan yang tepat saat olahraga untuk mencegah cedera, misalnya pakai sepatu lari jika mau jogging. Mereka yang gemuk jangan lari, cukup jalan kaki atau berenang,” ucap dr. Muki.

Olahraga  renang, yoga atau senam mampu menguatkan otot-otot tulang punggung, sehingga mencegah saraf terjepit. Pilih olahraga yang low impact (tidak menghentak) dan ada gerakan stretching (meregang), untuk menarik ruas tulang yang menjepit bantalan.

Tak kalah penting, cukup minum dan konsumsi protein tubuh. Nutrisi ini berperan dalam kesehatan bantalan ruas tulang belakang dan memperlambat penipisan bantalan akibat proses penuaan. Kurang cairan tubuh dapat menyebabkan perubahan tekanan pada bantalan, menyebabkan mekanik tulang belakang tidak stabil.

Jika pinggang terasa nyeri, segera istirahat tidur di alas yang keras seperti matras. Tidur terlentang kaki diganjal bantal agar tulang belakang lurus, untuk memberi kesempatan bantalan kembali ke posisi semula. Jika sakit tidak hilang dalam 2 minggu, segera ke dokter spesialis orthopedik. (jie)

Baca Juga: Terapi Saraf Terjepit