Mencegah Keloid | OTC Digest

Mencegah Keloid

Mencegah adalah cara terbaik menghindari keloid, terutama bila ada bakat keloid dalam keluarga. “Hindari trauma yang tidak perlu,” tegas dr. Rachel. Bila tahu memiliki bakat keloid, sebaiknya kita tidak tindik kuping. Dan ketika terjadi luka misalnya akibat kecelakaan, lakukan perawatan yang baik.

Rawat jerawat dengan baik. Biarkan kering dengan sendirinya, jangan dicongkel-congkel atau digaruk apalagi sampai luka dan berdarah. Ada baiknya ke dokter kulit bila memiliki masalah jerawat, terutama di punggung, yang termasuk daerah rentan keloid. Luka bakar juga perlu dirawat dengan baik, jalankan sesuai petunjuk dokter.

Informasikan kepada dokter mengenai bakat keloid, bila akan menjalani operasi tertentu, misalnya operasi Caesar. “Biasanya dokter akan lebih berhati-hati dalam melakukan jahitan; ada teknik khusus. Itu awalnya untuk mencegah keloid,” ujar dr. Rachel. Setelah itu, luka perlu ‘dikawal’.

Disarankan untuk kontrol ke dokter bedah dua hingga tiga minggu pertama setelah operasi. Selanjutnya, kontrol kembali satu bulan kemudian, tiga bulan, enam bulan, lalu satu tahun. Pada saat itu diharapkan proses penyembuhan luka sudah selesai dan luka sudah ‘matang’.

Pasien juga harus aktif. Taati jadwal kunjungan ke dokter. Tujuan kontrol adalah untuk mengawal proses penyembuhan luka; dilihat perkembangannya, apakah ada tanda-tanda munculnya keloid atau bekas luka hipertrofi. Bila ada tanda, perlu disepakati bersama antara dokter dan pasien mengenai terapinya. Tanpa kontrol rutin ke dokter, penyembuhan luka kurang termonitor. Tahu-tahu, keloid sudah cukup tebal.

Di rumah, luka harus dirawat dengan baik. Jaga selalu kebersihan luka dan kulit umumnya. Usahakan jangan terlalu banyak bergerak atau tergesek karena akan menghambat penyembuhan. Bila luka sudah menutup dan tidak lagi meradang, jaga kelembaban bekas luka dengan mengoleskan pelembab. Pilih yang tidak bersifat iritatif; biasanya tidak berwarna dan tidak memiliki aroma.

Silikon gel bisa digunakan untuk pencegahan. Sifat silikon yang menjaga kelembaban kulit serta mencegah kulit menjadi tegang dan kaku, akan membantu proses pematangan luka berjalan dengan baik. Silikon bisa mulai digunakan setelah luka menutup sempurna dan kulit ari sudah terbentuk.

Pada luka jahitan dengan benang yang dicabut, silikon bisa mulai digunakan setelah jahitan dibuka dan luka telah menutup sepenuhnya. Gunakan silikon sampai luka benar-benar sembuh dan matang. Perlu diingat, silikon tidak digunakan pada luka bopeng misalnya akibat cacar dan jerawat. (nid)

 

Baca juga: Keloid, Luka Parut yang Terus Tumbuh