Bagaimana Aturan Memakai Lensa Kontak Yang Aman | OTC Digest

Bagaimana Aturan Memakai Lensa Kontak Yang Aman

Lensa kontak terbuat dari hidrogel atau silikon, berbentuk mangkuk dan bisa dipasang di permukaan kornea mata. Ukuran dan warnanya bervariasi.

Ahli penyakit mata dari the Northeastern Ohio Colleges of Medicine, Frank J. Weinstock, MD, FACS, menyatakan bahwa lensa kontak khususnya digunakan oleh mereka yang memiliki masalah mata. Seperti rabun dekat, rabun jauh atau mata silindris yang menghindari kaca mata.

“Juga mereka yang matanya silindris parah, di mana kacamata sudah tidak bisa memberi pertolongan yang memadai,” ujarnya.

Saat dipasang, lensa kontak menempel pada lapisan air mata yang meliputi seluruh permukaan depan mata. Setiap kali berkedip, kelopak mata akan sedikit menggerakkan lensa kontak. Gerakan ini berguna untuk melumasi dan memberi oksigen pada kornea.

Sebagian besar lensa kontak dipakai saat siang hari, kemudian dilepas dan dibersihkan tiap malam. Masa pakai lensa kontak antara satu minggu, 1-3 bulan sampai setahun.

“Pemakaian yang melebihi batas waktunya berpotensi menyebabkan gangguan mata,” papar dr. Frank. Memakai lensa kontak semalaman atau lebih, dapat menurunkan oksigen di mata dan meningkatkan kemungkinan infeksi.

Memakai lensa kontak, selain praktis juga bisa untuk fashion karena berwarna warni. Namun lebih disarankan memilih warna yang sesuai atau mendekati warna asli mata, sehingga lebih natural.

Resep dokter

Lensa kontak bisa didapat dengan mudah. Bagaimanapun, sebelum memutuskan untuk memakai, sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter spesialis mata.

Dr. Tri Rahayu, Sp.M, FIACLE, dari Divisi Refraksi & Lensa Kontak Departemen Mata FKUI /RSCM, menjelaskan pemeriksaan mata dilakukan untuk mengukur dimensi mata, lengkung kornea, juga kadar air mata. “Ini berhubungan dengan jenis lensa kontak yang dipilih. Kondisi orang yang berbeda-beda,” imbuhnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter spesialis mata akan memilihkan jenis lensa ontak mana yang sesuai. Yakni sesuai dengan kondisi kesehatan fisik secara umum maupun kondisi mata. Misalnya, mata minus dan mata silinder memerlukan jenis lensa kontak yang berbeda.

Perlu juga dipahami bahwa lensa kontak adalah benda asing yang ditempelkan pada kornea. Penanganan yang tidak pas bisa menimbulkan iritasi, alergi bahkan infeksi jika menggores kornea.

Kontrol rutin perlu dilakukan. “Pengguna lensa kontak harus kontrol setidaknya 6 bulan sekali. Bila ada keluhan, segera konsultasi ke dokter,” kata dr. Tri.

Jaga kebersihan lensa kontak

Memakai lensa kontak terlalu lama dan tidak dibersihkan, dapat menimbulkan bengkak pada kornea. Ini terjadi karena ada endapan protein dari air mata yang menempel di permukaan lensa kontak, membuat permukaan kornea tidak licin.

Penggunaan lensa kontak membutuhkan cairan pembersih. Memilih pembersihpun mesti hati-hati untuk menghindari alergi. Sebaiknya dicoba dulu, apakah mata nyaman dengan cairan pembersih tersebut.

“Jangan sekali-kali membersihkan dengan air biasa,” tegas Frank J. Weinstock, MD.

Lensa kontak juga perlu dilepas saat mandi, terutama ketika menggunakan air panas. Ketika hendak berenang disarankan memakai kacamata kedap air supaya mata tetap terjaga. Lepaskan lensa kontak sebelum tidur dan bersihkan. Jangan lupa mencuci tangan tiap kali hendak memasang atau melepas lensa.

Masalah seputar lensa kontak

Yang umum dialami pemakai lensa kontak adalah iritasi mata, mata merah dan pandangan kabur. Hal itu bisa karena lensa kontak tidak menempel lekat (karena salah perawatan atau sudah lewat masa berlakunya).

Mata merah yang berhubungan dengan rasa sakit, pandangan kabur dan sensivitas pada cahaya, tergolong masalah serius karena berpotensi menyebabkan kebutaan.

Goresan pada permukaan kornea (cornea abrasions), kata dr. Frank, biasanya disebabkan tidak cukupnya oksigen pada permukaan mata. Atau karena kotoran yang nyelip di bawah lensa kontak.

Make up juga bisa masuk di bawah lensa dan menyebabkan iritasi atau permukaan lensa berminyak. Ini membuat pandangan kabur. Segera, lepas dan bersihkan lensa kontak,” kata dr. Frank. (jie)

Baca juga : Mencegah Mata Merah Akibat Pemakaian Lensa Kontak