Rizal Ramli Meninggal, Berjuang Melawan Kanker Pankreas Stadium 4
rizal_ramli_meninggal.

Rizal Ramli Meninggal, Berjuang Melawan Kanker Pankreas Stadium 4

Tahun baru 2024 disambut dengan kabar duka. Tokoh Konomi dan politik Indonesia Rizal Ramli meninggal dunia Selasa (2/1/2024) malam, pukul 19.30. Ia wafat di usia 69 tahun, dengan mengembuskan napas terakhirnya di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

Kelahiran Padang, 10 Desember 1954 ini dikenal sebagai sosok yang kritis. Tak jarang ia melontarkan kritik tajam terhadap berbagai kebijakan, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan ekonomi negara. Sikap kritis ini berkembang sejak ia muda. Semasa kuliah, ia merupakan aktivis yang gigih dan sangat kritis terhadap kebijakan pemerintah.

Dalam perjalanan karirnya, Prof. Rizal Ramli beberapa kali menduduki jabatan eksekutif. Antara lain sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) periode 23 Agustus 2000 – 12 Juni 2001, Menteri Keuangan di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman periode 2015 – 2016. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog). Tak hanya itu, karirnya pun sampai ke tingkat internasional. Rizal pernah menjadi anggota tim panel penasehat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama beberapa ekonom dari negara-negara lain.

Diabetes dan Kanker Pankreas

Diduga, Rizal Ramli meninggal karena sakit. Menurut salah seorang sahabatnya, Herdi Sahrasad, Rizal memiliki diabetes mellitus atau penyakit kencing manis. Ia sempat dirawat di RSCM selama beberapa minggu akibat komplikasi dari diabetes, sebelum akhirnya tutup usia tadi malam.

Rizal ternyata juga memiliki kanker pankreas stadium 4. Berdasarkan informasi dari asisten Rizal, Tri Wibowo, almarhum tidak menyadari penyakit tersebut hingga suatu hari muncul gejala yang sangat mengganggu. Setelah dilakukan berbagai pemeriksaan, Rizal didiagnosis kanker pankreas pada November 2023 lalu di RSCM. Sejak itu, ayah tiga anak dan kakek dua cucu ini berjuang dan menjalani perawatan intensif. Namun sayang, takdir berkata lain. ia tak kunjung membaik, bahkan kondisinya terus menurun, hingga akhirnya ia tutup usia tadi malam.

Apakah ada hubungan antara diabetes dan kanker pankreas? Terlebih mengingat kedua penyakit ini mengenai organ yang sama: pankreas. Pada diabetes, terjadi gangguan pada sel beta pankreas sehingga sel-sel tersebut tidak bisa atau tidak cukup memproduksi insulin. Adapun pada kanker pankreas, terjadi pertumbuhan jaringan abnormal pada pankreas sehingga fungsi organ tersebut terganggu.

Ternyata, diabetes dan kanker pankreas bisa saling berkaitan. Pancreatic Cancer Action Network dalam lamannya www.pancan.org menyebut, diabetes bisa menjadi faktor risiko ataupun gejala dari kanker pankreas. Kanker pancreas lebih mungkin dialami oleh penyandang diabetes jangka panjang (>5 tahun) ketimbang orang yang tidak memiliki diabetes. Pada pasien kanker pancreas yang memiliki diabetes <5 tahun, belum jelas apakah diabetes yang berkontribusi terhadap munculnya kanker, ataukah sel-sel pra kanker yang menyebabkan diabetesnya.

Penelitian menunjukkan bahwa diabetes yang baru muncul pada orang usia 50 tahun ke atas bisa jadi merupakan gejala awal dari kanker pankreas. Selain itu, perubahan kadar gula darah yang mendadak pada penyandang diabetes yang terkontrol, juga bisa mrupakan tanda kanker pankreas.

Kanker pankreas termasuk kanker yang jarang dijumpai; angka kejadiannya ‘hanya’ 13 per 100.000 orang. Meski terbilang langka, penyakit ini sangat mematikan. Ditengarai, 75% pasien meninggal dalam kurun waktu kurang dari satu tahun setelah diagnosis, dan 94% pasien meninggal dalam 5 tahun. Salah satu penyebabnya yaitu deteksi yang terlambat. Menurut National Cancer Institute, hanya 8% kasus kanker pankreas yang terdeteksi dini.

Penyanyi opera ternama Luciano Pavarotti dan co-founder sekaligus mantan CEO Apple Inc. Steve Jobs adalah dua di antara sekian banyak tokoh dunia yang meninggal akibat kanker pancreas. Adapun penyanyi legendaris Aretha Franklin meninggal akibat tumor neuroendokrin pankreas, yang cukup berbeda dari kanker pankreas. Di Indonesia, ahli forensik Mun’im Idris dketahui meninggal akibat kanker pakreas.

Kita kembali kehilangan salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia. Rizal Ramli meninggal dunia. Menurut rencana, jenazahnya akan dibawa dini hari tadi k kediamannya di Jalan Bangka, Jakarta Selatan, untuk dikebumikan. Selamat jalan, Prof. Rizal Ramli. (nid)