Usia 30-an, Jerawat Muncul Lagi | OTC Digest

Usia 30-an, Jerawat Muncul Lagi

Jerawat tidak hanya menghantui remaja, tapi juga perempuan dewasa. Menurut dr. Amaranila Lalita Drijono, Sp.KK dari Perempuan Klinik, Jakarta, ada dua tipe jerawat yang muncul di usia dewasa (30-an). Yakni, “Mereka yang  saat remaja berjerawat dan kembali berjerawat saat dewasa. Atau mereka yang ketika remaja tidak berjerawat, tapi saat dewasa muncul jerawat.”

Perbedaan ini akan turut memengaruhi pengobatannya. Mereka yang saat remaja berjerawat, umumnya terkait dengan faktor hormonal, sehingga pengobatan akan mengarah ke sana. Bila ditelusuri lagi, ini berhubungan dengan faktor genetik; kelenjar minyak besar dan aktif.

Bisa juga berhubungan langsung dengan kondisi hormon. Misalnya, siklus haid tidak teratur. “Ini tanda bahwa regulasi hormon kurang baik,” ujar dr. Nila. Boleh jadi, ini merupakan gejala PCOS (polycystic ovary syndrome). Apalagi bila disertai dengan lingkar perut besar meski tubuh tidak gemuk, dan pertumbuhan bulu yang menyerupai laki-laki, misalnya kumis. Pada penderita PCOS, terjadi ketidakseimbangan hormon; kadar hormon laki-laki (androgen) lebih tinggi dari hormon perempuan seperti estrogen. Sebagai informasi, androgen merangsang kelenjar minyak menjadi aktif.

Bila ditemukan kondisi ini, penanganannya lebih serius serta melibatkan dokter spesialis kandungan/kebidanan dan/atau penyakit dalam. PCOS ditengarai dapat mengganggu kesuburan dan meningkatkan risiko terhadap diabetes.

Ketidakseimbangan hormon juga bisa dipicu oleh kebiasaan sehari-hari. Misalnya terlalu capek, kurang tidur, stres dan makanan berminyak / tinggi kalori. “Makanan tinggi kalori adalah bahan baku pembentukan hormon, dan stres akan mengganggu regulasi hormon,” jelas dr. Nila.

Ada kalanya, kadar dan keseimbangan hormon normal. Bisa jadi, reseptor hormon androgen pada kelenjar minyak terlalu banyak. “Jadi,  meski kadar androgennya normal, banyak yang ‘menangkap’ sehingga kelenjar minyak hiperaktif,” jelas dr. Nila. Atau bisa juga, proses pencernaan dan detoksifikasi tubuh kurang baik. Tumpukan racun pada usus bisa memicu jerawat atau masalah lain pada kulit.

Kompleksnya masalah membuat penanganan harus disesuaikan dengan penyebabnya dan dilakukan secara menyeluruh. Bila ada gangguan hormon, dokter akan meresepkan pil kontrasepsi. Perawatan dengan retinoic acid akan membantu meluruhkan sel kulit mati yang menumpuk. Jangan alpa membersihkan wajah minimal 3x sehari untuk kulit berminyak, dan obat jerawat yang direkomendasikan dokter.  (nid)

 

Baca juga: Jerawat di Usia Dewasa