Takut Kena Matahari, Kehamilan dan Kesuburan bisa Terganggu | OTC Digest
defisiensi_vitamin D_preeklamsia_kesuburan_PCOS

Takut Kena Matahari, Kehamilan dan Kesuburan bisa Terganggu

Ogah kena sinar matahari karena takut kulit jadi gelap? ‘Mengorbankan’ kulit sedikit menggelap, tidak ada artinya bila dibandingkan dengan risiko yang kita hadapi bila kekurangan vitamin D. “Ibu hamil yang kekurangan vitamin D bisa mengalami risiko preeklamsia dan melahirkan bayi prematur,” ungkap Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG(K).

Sebuah studi yang melibatkan 274 perempuan hamil menunjukkan, defisiensi vitamin D sebelum atau pada minggu 22 kehamilan merupakan faktor prediksi independen untuk terjadinya preeklamsia dan status vitamin D rendah pada bayi saat lahir nanti. Pasien dengan kadar vitamin D serum <15 ng/mL memiliki risiko preeklamsia hingga 5x lipat.

Vitamin D merupakan prohormon yang berasal dari kolesterol. Paparan sinar matahari khususnya UVB mengaktifkan provitamin D3 di kulit menjadi previtamin D3, yang kemudian berikatan dengan protein tertentu untuk beredar di sirkulasi darah. Karenanya, penting untuk mendapat paparan sinar matahari langsung setiap hari. “Persepsi bahwa perempuan yang berkulit putih itu lebih cantik, membuat perempuan enggan terkena sinar matahari. Padahal itu bisa berbahaya,” tegas Dr. dr. Andon saat dijumpai dalam diskusi di Jakarta, Selasa (25/09/2018).

Baca juga: Berjemur Bikin Langsing

Dalam studinya yang dipublikasi di jurnal internasional Clinical and Experimental Reproductive Medicine (2016), Dr. dr. Andon menemukan, 94% perempuan dengan PCOS (polycystic ovary syndrome) atau SOPK (sindrom ovarium polikistik) memiliki kadar vitamin D <20 ng/ml. “Perempuan berhijab juga banyak yang memiliki kadar vitamin D rendah,” imbuhnya.

SOPK merupakan salah satu penyebab infertilitas perempuan karena tidak terjadi ovulasi (pelepasan sel telur yang matang ke tuba falopi untuk dibuahi). Gejala SOPK yang paling mudah dikenali yakni siklus haid yang tidak teratur. Berdasarkan penelitian, vitamin D berperan penting dalam regulasi hormon yang mengatur fertilitas. Selain itu, terdapat reseptor vitamin D pada organ reproduksi (perempuan maupun laki-laki), menandakan pentingnya vitamin ini dalam hal reproduksi.

Perempuan dewasa hingga usia 64 tahun membutuhkan asupan vitamin D sebanyak 15 mikrogram (600 IU). Indikasi terbaik untuk status vitamin D dilihat dari konsentrasi serum 25(OH)D. Kadar 25(OH)D >20 – 50 ng/mL dianggap cukup untuk kesehatan tulang dan seluruh tubuh. “Tahapan kekurangan vitamin D diawali dengan insufisiensi, dan kalau sudah kurang seklai disebut defisiensi,” terang Dr. dr. Andon. Disebut insufisiensi bila kadar 25(OH)D <20 ng/mL, dan defisiensi bila <12 ng/mL. Namun belakangan, dianggap insufisien bila <30 ng/mL, dan defisien bila <20 ng/mL.

Baca juga: Hijab dan Defisiensi Vitamin D

Vitamin D bisa juga didapat dari makanan dan suplemen, tapi perlu asupan cukup banyak untuk bisa memenuhi kebutuhan tubuh. “Yang paling mudah dan murah itu berjemur. Untuk mengaktifkan vitamin D, ternyata yang paling bagus adalah sinar matahari pukul 11 sampai 14,” tutur Dr. dr. Andon. Pada rentang waktu ini, tidak perlu berjemur lama; cukup beberapa menit, “Asalkan kulit sudah sedikit kemerahan, cukup.”

Untuk yang memakai hijab memang agak sulit. Minimal, wajah dan punggung tangan bisa terpapar sinar matahari setiap hari. Di akhir pekan, sangat bagus bila bisa berjemur sebentar di tempat yang terhalang dari pandangan orang lain, misalnya halaman belakang rumah. Tetap perlu memakai tabir surya untuk melindungi kulit dari efek buruk UV, tapi berikan beberapa menit saja kulit tanpa tertutup tabir surya.

Baca juga: Vitamin Penyubur Kandungan

Tambahkan asupan vitamin D dari makanan, misalnya ikan tuna dan makarel, minyak hati ikan, kuning telur, dan beberapa jenis jamur. Bila diperlukan, boleh saja mengonsumsi suplemen vitamin D. Tentu sebaiknya berkonsultasi dulu ke dokter, dan konsumsi sesuai anjuran.

Jangan takut kulit jadi lebih gelap  karena kena matahari. Kesehatan harus diprioritaskan. Toh, kulit gelap pun tak kalah indah, asalkan sehat. (nid)

___________________________________

Ilustrasi: Designed by Valeria_aksakova