Apakah Gerakan SADARI, Lindungi Payudara

SADARI, Lindungi Payudara

“Kanker payudara bukan vonis mati,” tegas dr. M. Yadi Permana, Sp.B(K)Onk dari RSUP Fatmawati, dalam “Rumpian Beha: Kampanye Deteksi Dini Kanker Payudara” di Jakarta, 21 Desember 2016.

Rerata harapan hidup (survival rate) selama 5 tahun untuk kanker payudara sudah semakin baik, “Bila ditemukan pada stadium satu, mencapai 98%.” Pada stadium tiga turun jadi 60%, dan stadium empat hanya 10-20%. Deteksi dini adalah cara jitu untuk menurunkan angka kematian. Jangan takut kalau menemukan benjolan. “Tidak semuakelainan payudara adalah kanker,” ujar dr. Yadi. Berdasarn temuan dari mobil mamografi milik YKPI sepanjang 2015-2016, hanya <1,5% benjolan yang dicurigai ganas.

 

Kenali payudara

Kenali perubahan pada payudara. Lakukan SADARI (periksa payudara sendiri), rutin dan teratur. Yang terbaik, 7-10 hari dihitung setelah menstruasi hari pertama. Pada saat ini jaringn payudara tidak terlalu padat sehingga bila ada benjolan lebih mudah teraba.

Berdirilah di depan cermin, perhatikan dengan baik bentuk payudara. Bandingkan payudara kiri dan kanan; kanker biasanya hanya di salah satu payudara. Perhatikan perubahan pada kult; apakah ada tanda kemerahan; pada kasus ekstrim bisa ada borok/luka. Apakah ada cekungan pada kulit seperti lesung pipi; atau pori-pori kulit membesar, seperti kulit jeruk.

Kenali putting, apakah tertarik ke dalam, atau ada luka yang tak kunjung sembuh. Pada beberapa kasus, tanda kanker hanya seperti eksim di kulit sekitar putting, tak teraba ada benjolan. Tekan putting. “Bila keluar cairan merah seperti air daging, segera periksa apakah ada sel-sel aknker apa tidak,” ucap dr. Yadi.

Benjolan yang perlu dicurigai bukan yang seperti bakso, melainkan keras dan permukaannya tidak rata. Kalau sudah lanjut, benjolan tidak mudah digerakkan karena sudah menempel pada otot dada. Seringnya, tidak terasa nyeri. “Benjolan dengan nyeri mungkin bukan kanker, tapi factor hormonal,” terang dr. Yadi.

Tidak ada benjolan bukan berarti tidak perlu ke dokter, “Di stadium awal, kanker mungkin tidak teraba, oleh dokter sekalipun. Perempuan >40 tahun perlu periksa mamografi tiap 1-2 tahun, dan 1 tahun sekali untuk usia >50 tahun. Teknologi mamografi digital tidak menekan payudara terlau kencang, sehingga rasa nyeri minimal. Untuk usia lebih muda yang jaringan payudara masih padat, bisa melakukan USG payudara. USG juga bisa melihat apakah benjolan di payudara padat atau berisi cairan.

Untuk memastikan apakah benjolan adalah kanker atau bukan, dilakukan biopsi. (nid)

.