Menghitung kebutuhan air minum ibu hamil | OTC Digest

Menghitung kebutuhan air minum ibu hamil

Tubuh memerlukan asupan air tiap hari karena tidak bisa memproduksi air. Sejumlah faktor seperti suhu tubuh/lingkungan, aktivitas fisik, ukuran tubuh dan kondisi fisiologi, termasuk kehamilan dan menyusui, mempengaruhi kebutuhan air minum.

Secara umum, kebutuhan air selama masa kehamilan meningkat agar dapat mendukung sirkulasi janin, produksi cairan amnion (ketuban) dan volume darah yang meningkat.

Selain itu, di masa kehamilan, khususnya pada trimester tiga, ibu hamil akan membutuhkan lebih banyak konsumsi air putih, terutama bila ia mengalami inkontinensia urin (ngompol) akibat adanya tekanan di kandung kemih seiring membesarnya rahim.

Baca juga : Kurang Minum Picu Diabetes

Normalnya kita membutuhkan asupan cairan (minum air putih) sekitar 2 liter per hari (8 gelas). “Pada masa kehamilan ibu membutuhkan tambahan 2 gelas lebih banyak, atau memerlukan total air sebanyak 2,5 liter per hari. Pada masa menyusui lebih banyak lagi, sekitar 2,7-3 liter per hari, atau butuh tambahan 3 gelas per hari,” terang Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K), MPH, Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG).

Kekurangan air minum berisiko menyebabkan berkurangnya produksi air ketuban. Ini memiliki dampak lanjutan yakni mengganggu tumbuh kembang janin. Dehidrasi juga berisiko mempengaruhi perkembangan otak janin karena air juga merupakan komponen nutrisi makro yang dibutuhkan.

“Untuk tumbuh janin perlu bergerak dengan aktif, yang mana tidak terjadi kalau jumlah cairan ketubannya sedikit. Janinnya bisa kecil, mengalami kelainan bentuk alat gerak. Dan bila air ketuban sangat kurang bisa menyebabkan kematian janin di dalam rahim,” tukas Prof. Budi dalam acara The 2nd Indonesian Hydration and Health Conference, di gedung IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta (7/11/2018).

Bila kekurangan air ketuban terjadi diawal masa kehamilan, berisiko menyebabkan janin gagal tubuh, bahkan kematian. Sementara jika terjadi di pertengahan atau akhir masa kehamilan, bisa memicu kelahiran prematur.

Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum air sebelum haus, karena rasa haus adalah tanda tubuh sudah mengalami dehidrasi ringan. (jie)