Skoliosis merupakan kelainan tulang belakang yang menyebabkan tulang melengkung ke kiri atau kekanan dengan sendi yang berputar. Berat ringannya skoliosis tergantung besarnya derajat lengkungan tulang.
Dikatakan skoliosis ringan jika tulang belakang melengkung < 20°, derajat sedang antara 20-40°, dan skoliosis berat jika > 40°. Penyebab skoliosis tidak diketahui pasti, tetapi diduga faktor genetik berperan besar.
Menurut Dr. dr. Wawan Mulyawan, SpBS(K), SpKP, dari Lamina Pain and Spine Center, Jakarta, skoliosis lebih kerap dialami wanita dibanding pria (10:1). Pada ibu hamil, kondisi skoliosis tidak akan menggangu perkembangan janin.
“Karena miringnya ke kiri atau kanan maka tidak akan mengganggu janinnya, lebih pada sang ibu. Ibu hamil dengan skoliosis sudut tinggi, lebih mudah nyeri pinggang, dibanding dengan yang tidak skoliosis,” kata dr. Wawan, Selasa (19/2/2018).
Penderita skoliosis bisa melahirkan normal, hanya saja proses mengejan menjadi lebih berat. Dengan bertambahnya ukuran rahim maka rongga dada akan semakin mengecil. Kapasitas paru yang berkurang menyebabkan pernapasan menjadi lebih berat.
Kehamilanpun diketahui tidak menambah derajat lengkungan / keparahan skoliosis. Atau, menyebabkan kelahiran prematur.
“Risiko kelahiran prematur kecil walau dengan menahan nyeri bisa merangsang saraf otonom untuk memicu reaksi melahirkan,” terang dr. Wawan.
Selama masa kehamilan, ibu tetap bisa memakai spinal brace / korset (penyangga tulang belakang) jika lengkungan terjadi di area punggung atas. Tetapi jika skoliosis terjadi di area lumbal (pinggang) dokter tidak menyarankan memakai spinal brace.
Olahraga peregangan
Kelainan bentuk tulang belakang memang terkadang membuat daerah pinggang lebih mudah pegal, terutama di kehamilan trimester ke-3. Olahraga peregangan otot-otot pinggang dan sekitarnya, seperti yoga, dapat mengurangi rasa sakit dan pegal yang muncul.
Melakukan senam hamil juga disarankan bagi ibu hamil yang mengalami skoliosis. Ini bisa mengurangi rasa sakit di punggung atau rasa pegal yang berlebih. Lakukan dengan santai, dan sebelum melakukan senam, jangan lupa stretching terlebih dahulu agar senam bisa dilakukan dengan baik. (jie)